Listrik Tenaga Surya Berupa 200 Unit PJUTS Lombok Utara Dibangun

Minggu, 10 Februari 2019 09:05 WIB

Kendaraan melintas disamping lampu penerangan jalan yang menggunakan menggunakan tenaga surya di Desa Tondongkura, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Kamis (12/1). TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Program listrik tenaga surya berupa pembangunan 200 unit penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) digarap oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 200 unit PJUTS tersebut merupakan program bantuan yang ditujukan ke daerah terdampak gempa bumi dari total 300 unit yang diprogramkan pada 2019.

Baca: Angkasa Pura II Akan Terapkan Listrik Tenaga Surya

"Alhamdulilah sudah terpasang separuhnya, dalam waktu dekat terus kita pasang lagi sisanya," kata Sekretaris Jenderal Dewan Energi, Kementerian ESDM, Saleh Abdurrahman, di Tanjung, Sabtu, 9 Februari 2019. Hal ini disampaikannya usai acara peresmian program pemasangan PJUTS.

Untuk meningkatkan ketahanan energi, Kementerian ESDM menggunakan cara peningkatan peran energi terbarukan semisal tenaga surya. "Ke depan kita terus menggalakkan energi terbarukan karena geliat pembangunan di Kabupaten Lombok Utara terus diperhatikan oleh pemerintah pusat," ujar Saleh.

Anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Kurtubi, sangat mendukung program-program pemerintah seperti Pemasangan PJUTS untuk membangkitkan kembali Kabupaten Lombok Utara setelah dilanda gempa bumi. "Program PJUTS yang diusulkan melalui DPR berjumlah 200 titik setiap tahun. Pada 2018 sudah diusulkan 75 titik untuk Lombok Utara, sedangkan 125 titik lain untuk wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan kabupaten lain," kata politikus Partai Nasdem tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Kurtubi, Kabupaten Lombok Utara terdampak musibah gempa yang paling besar, sehingga diperlukan tambahan minimal 200 titik lagi di luar usulan reguler. Pihaknya mengusulkan tambahan tersebut, dan disetujui sebanyak 125 unit.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, berharap diresmikannya pembangunan listrik tenaga surya akan dapat menjawab kebutuhan masyarakat di daerahnya. "Kami menginginkan di pinggir jalan terang benderang oleh lampu pada malam hari, penting dalam perspektif sebagai daerah wisata," katanya. Dengan banyaknya lampu yang bertenaga surya tersebut, nantinya diharapkan dalam kondisi apapun, penerangan jalan kepada masyarakat tetap berfungsi.

Baca: Papua Barat Terima Bantuan 29 Ribu Lampu Listrik Tenaga Surya

Menurut Najmul, permasalahan pada listrik bertenaga surya di Lombok Utara, selama ini adalah masalah pemeliharaan. Pasalnya listrik tenaga surya tersebut menggunakan ACCU. "Dengan adanya teknologi baru yang berkembang kini, ACCU sudah tak lagi dipergunakan sehingga tidak ada lagi pemeliharaan seperti pada tahun-tahun sebelumnya," katanya.

ANTARA

Berita terkait

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

4 jam lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

5 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

6 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

6 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

7 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya