BPN Prabowo - Sandi: Kebocoran Keuangan Negara Sudah Rahasia Umum

Jumat, 8 Februari 2019 08:03 WIB

Pengamat ekonomi dan wakil ketua Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo (kiri) bersama dua mantan Menteri Koordinator Perekonomian Kwik Kian Gie dan Rizal Ramli (kanan), saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR, di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (28/1). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Drajad Wibowo, mengatakan kebocoran kebocoran keuangan negara sudah menjadi rahasia umum di Indonesia. Kebocoran, kata dia, bisa dari sisi belanja, penerimaan atau pembiayaan, baik dalam APBN atau APBD.

BACA: Jokowi Minta Prabowo Buktikan Soal Anggaran Bocor 25 Persen

"Lalu berapa mark-up dalam belanja APBN atau APBD? mark up ataupun korupsi itu kan dunia hitam, kita tidak pernah tahu pasti besarannya," kata dia yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 7 Februari 2018.

Sehingga kalau Prabowo membuat taksiran kebocoran keuangan negara atau anggaran sebesar 25 persen, Drajad menilai hal tersebut wajar-wajar saja. "Kalau masih ada yang ngotot minta data, itu asal ngotot namanya, wong taksiran terhadap dunia hitam kok diminta data."

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelumnya memperkirakan sebanyak 25 persen anggaran pemerintah Indonesia bocor. Prabowo menyebut salah satu akibat dari maraknya mark-up atau penggelembungan harga yang dilakukan oknum-oknum.

“Bayangkan jembatan harganya Rp 100 miliar ditulis Rp 150, 200, 300 miliar. Dan ini terjadi terus menerus,” ucap Prabowo, dalam acara ulang tahun Federasi Serikat Buruh Metal Indonesia, di Sports Mall, Jakarta, Rabu 6 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Drajad melanjutkan bahwa indikasi kebocoran itu terlihat dari banyaknya kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jumlah kepala daerah yang ditangkap KPK saja, kata dia, sudah 100 lebih. Padahal itu hanya puncak dari gunung es saja, lebih banyak lagi kasus yang belum diungkap."

Drajad menyinggung kasus korupsi yang melibatkan Mantan Bendahara Partai Demokrat, M. Nazaruddin. Pada tanggal 27 Agustus 2013, Elza Syarif yang merupakan pengacara Nazaruddin menyebut kliennya bakal membuka kasus korupsi yang melibatkan pemerintah dan swasta. Salah satu modusnya yaitu mark-up yang bisa mencapai 10 hingga 45 persen.

Lebih lanjut, Drajad juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga pernah menekankan jangan ada mark up anggaran. Pernyataan itu, kata Drajad, disampaikan saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada kementerian, lembaga dan pemerintah daerah di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018. "Jika tidak banyak mark up, kenapa sampai Presiden harus menekankan hal tersebut?"

Tempo juga mengkonfirmasi pernyataan Prabowo ini kepada Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti. Ia mempersilakan Prabowo melapor kepada unit terkait bila ada kebocoran anggaran pada tingkat kementerian atau lembaga.

"Kami sangat menentang adanya korupsi pada pelaksanaan anggaran, APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) adalah uang rakyat, tidak boleh dikhianati sepeserpun," kata dia saat dihubungi di hari yang sama.

Berita terkait

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

51 detik lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

12 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

14 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

14 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

15 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

16 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

17 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

18 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya