3 Alasan Kominfo Dukung Investasi Asing di Go-Jek

Selasa, 5 Februari 2019 11:47 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbicara dengan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, dan perwakilan Go-Viet saat menghadiri peluncuran Go-Viet di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, Rabu, 12 September 2018. Go-Viet merupakan produk aplikasi penyedia jasa transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Go-Jek Indonesia. (Foto: Biro Pers Setpres)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung dan menyambut positif suntikan modal sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun yang diterima oleh perusahaan teknologi lokal, Go-Jek. Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu menilai suntikan modal atau investasi asing ini menandakan bahwa perusahaan digital Indonesia sudah dikelola dengan benar dan optimal.

BACA: Go-Jek Dapat Modal Asing, DPR Minta Pemerintah Jangan Diam Saja

"Kami justru melihat investasi asing, termasuk ke perusahaan digital ini harus disambut baik, karena lebih banyak manfaatnya bagi pertumbuhan ekonomi," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin, 4 Februari 2019.

Alasan kedua, kata Ferdinandus, karena investasi asing ini memberikan banyak manfaat untuk Indonesia, terutama dalam hal lapangan pekerjaan. Dengan dana tersebut, Go-Jek diyakini bakal menambah lagi fitur-fitur yang mereka sediakan. Walhasil, semakin banyak orang yang terlibat dan semakin luas pula potensi lapangan pekerjaan yang dihasilkan.

Lalu, alasan ketiga adalah karena Go-Jek sudah dikenal jauh sebagai merek asli dari Indonesia. Saat ini, perusahaan yang telah berdiri sejak 2010 ini sudah mulai merambah ke pasar di Vietnam, Singapura, dan Filipina. "Ini brand Indonesia lho, brand kita Indonesia makin dikenal di negara lain," ujarnya.

Advertising
Advertising

BACA: Skema Tarif Ojek Online Naik, YLKI: Terlalu Tinggi dan Beresiko

Sebelumnya, Go-Jek dikabarkan mendapatkan suntikan dana dari modal asing yaitu perusahaan Google, JD.com dan Tencent pada pendanaan seri F pada awal Februari 2019. Perusahaan yang bernaung di bawah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa itu disebut mendapatkan investasi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000).

Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Ecky Awal Mucharam mengatakan ada tiga potensi masalah jika startup dikuasai asing penuh. Pertama, disrupsi ekonomi ketika keunggulan teknologi para startup unicorn ini akan menjadi pemenang dalam kompetisi sedangkan pemain tradisional tersisih. Lalu, ada juga kekhawatiran timbul dari sisi penggunaan dan perlindungan keamanan data ini belum jelas regulasinya.

Dilansir dari situs resmi Go-jek.com, suntikan dana tersebut akan diprioritaskan pada beberapa sektor, mulai dari memperkuat Go-Jek di pasar Indonesia hingga pengembangan fitur Go-Jek, seperti layanan pesan antar makanan Go Food, pembayaran digital Go Pay dan layanan transportasi Go Bike dan Go Car.

"Dana dari putaran ini akan digunakan untuk memperkuat kepemimpinan Go-Jek di pasar Indonesia dalam layanan transportasi, pesan-antar makanan, logistik, pembayaran digital, dan layanan untuk para merchant," tulis manajemen Go-Jek melalui situs resminya.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

3 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

5 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

14 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

16 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

22 jam lalu

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

Kominfo akan sosialisasi larangan peredaran game online yang memunculkan indikasi kekerasan berupa darah darah hingga soal klasifikasi umur.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

2 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya