BTPN Bidik Modal Rp 30 Triliun pada 2021

Reporter

Antara

Jumat, 1 Februari 2019 16:55 WIB

Sumitomo Akuisisi Saham BTPN

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk mengincar pertumbuhan modal pada 2021 menjadi Rp 30 triliun agar bank dapat berekspansi sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV seperti lima bank raksasa lainnya di Indonesia.

Baca juga: BTPN Merger dengan Bank Sumitomo Hasilkan Aset Gabungan Rp 179 T

Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana di Jakarta, Jumat, 2 Februari 2019, mengatakan perusahaan yakin akan menumbuhkan kinerja secara signifikan di segmen ritel dan sasaran baru, segmen korporasi, agar laba yang ditahan dapat menambah modal secara signifikan. Dengan kata lain, BTPN optimistis dapat naik kelas ke BUKU IV dengan hanya bertumbuh secara organik, "Kami berharap, memperkirakan, jika kami tumbuh saja secara organik dari laba ditahan, dan kemungkinan di 2021, (masuk BUKU IV) tercapai," kata Ongki.

Modal BTPN saat ini, setelah penggabungan dengan PT Sumitomo Mitsui Banking Corporation Indonesia (SMBCI), mencapai Rp 25 triliun. Untuk mencapai bank BUKU IV atau kelompok bank modal terbesar di Indonesia, BTPN tinggal membutuhkan modal Rp 5 triliun saja.

Jika BTPN berhasil menyamakan posisi dengan lima bank BUKU IV, perusahaan akan memiliki keleluasaan untuk ekspansi bisnis di domestik, sekaligus mempermudah penetrasi ke pasar regional Asia Tenggara. Namun, dalam waktu dekat ini, BTPN masih ingin mengoptimalkan bisnis perbankan di ritel dan korporasi setelah merger.

"Rencana kita adalah bagaimana kita ingin masuk dulu ke usaha kecil dan menengah dan kredit komersial, melayani segmen yang belum tersentuh. Setelah itu tercapai, kita ingin berperan di ASEAN, dan menjadi 'Qualified ASEAN Bank'. Tapi kami belum berencana untuk membuka cabang di regional," ujar dia.

Saat ini, lima bank di Indoensia yang sudah menjadi BUKU IV adalah, PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, dan PT CIMB Niaga Tbk.

Adapun untuk target pertumbuhan laba tahun ini, Ongki masih enggan menyebutkannya. Sedangkan untuk target pertumbuhan kredit tahun ini, dia hanya mengatakan mengikuti perkiraan pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2019. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini sekitar 12-14 persen. "Kami in line dengan industri," ujar dia.

Jumat ini, PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) resmi beroperasi sebagai bank baru setelah "dikawinkan" dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).

BTPN sebelum merger merupakan bank yang fokus pada penyaluran kredit kepada mass market (ritel), sedangkan SMBCI fokus pada segmen korporasi. Penggabungan ini, kata Ongki, akan membuat BTPN bergerak di kedua segmen dengan komposisi penyaluran pinjaman kepada segmen korporasi sebesar 50 persen dan kepada segmen ritel dan UKM sebesar 50 persen.

Selain itu, Ongki mengatakan, BTPN masih fokus pada bisnis pendanaan dan perbankan digital melalui produk mereka yaitu BTPN Wow! dan Jenius.

Kini, BTPN memiliki Rp189,92 triliun dan memasuki klasemen 10 bank terbesar di Indonesia. Adapun setelah aksi korporasi Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), kepemilikan saham SMBC di BTPN menjadi 97 persen. Sedangkan PT. Bank Central Asia Tbk sebesar 1,03 persen, dan sisanya dimiliki publik.

ANTARA

Berita terkait

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

6 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

11 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Cara Menghitung THR untuk Tiap Kategori Karyawan, 7 Maskapai Diminta Tak Naikkan Harga Tiket

51 hari lalu

Terkini: Cara Menghitung THR untuk Tiap Kategori Karyawan, 7 Maskapai Diminta Tak Naikkan Harga Tiket

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Ahad siang, 17 Maret 2024, dimulai dari cara menghitung THR untuk karyawan tetap, kontrak dan pekerja lepas.

Baca Selengkapnya

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

2 Maret 2024

Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?

Baca Selengkapnya

4 Langkah Penting agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

1 Maret 2024

4 Langkah Penting agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

Nutrisi tepat adalah komponen penting yang memungkinkan anak tumbuh, belajar, dan berkembang untuk awal tumbuh kembang anak.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Perkirakan Ekonomi Global 2024 Lebih Lemah dari Tahun Lalu

29 Februari 2024

Bank Indonesia Perkirakan Ekonomi Global 2024 Lebih Lemah dari Tahun Lalu

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2024 hanya akan mencapai 3 persen.

Baca Selengkapnya

Kartu Kredit Jenius: Keunggulan, Cara Pengajuan, dan Aktivasinya

3 Februari 2024

Kartu Kredit Jenius: Keunggulan, Cara Pengajuan, dan Aktivasinya

Kartu kredit Jenius memiliki banyak keunggulan, salah satunya proses pengajuan yang mudah. Berikut cara pengajuan dan aktivasinya.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Kredit hingga 15 Persen pada 2024

1 Februari 2024

Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Kredit hingga 15 Persen pada 2024

Bank Mandiri mencatatkan total kredit Rp 1.398,1 triliun atau tumbuh 16,3 persen (yoy) pada akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Kami Ingin Indonesia Bisa Terus Digunakan Anak Cucu Kita

11 Januari 2024

Anies Baswedan: Kami Ingin Indonesia Bisa Terus Digunakan Anak Cucu Kita

Calon presiden Anies Baswedan menyatakan berkomitmen lewat visinya membangun ekonomi yang berkualitas. Di mana diiringi dengan pemerataan dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Gandeng Mandiri Sekuritas, BSI Target Jumlah Nasabah Tumbuh hingga 15 Persen Tiap Tahun

9 Januari 2024

Gandeng Mandiri Sekuritas, BSI Target Jumlah Nasabah Tumbuh hingga 15 Persen Tiap Tahun

Melalui kolaborasi dengan Mandiri Sekuritas, BSI menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah 10 sampai 15 persen setiap tahun.

Baca Selengkapnya