Lima Negara Ini Paling Banyak Tanam Investasi di Indonesia
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 31 Januari 2019 07:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong menyebut arus investasi membaik pada triwulan IV 2018, baik penanaman modal asing, maupun investasi secara keseluruhan. "Kelihatan ada trend rebound recovery," ujar dia di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.
Baca juga: BKPM Gagal Capai Target Realisasi Investasi 2018
Menurut dia membaiknya arus investasi pada kuartal akhir 2018 itu disebabkan oleh pelaku pasar yang telah menyesuaikan diri setelah sebelumnya dihantam oleh berbagai isu global, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, hingga langkah The Fed mengerek suku bunga acuannya hingga empat kali.
Kendati mulai membaik, ternyata secara keseluruhan realisasi investasi PMA pada 2018 hanya sebesar Rp 392,7 triliun. Angka itu merosot 8,8 persen dibandingkan dengan realisasi investasi PMA tahun 2017 yang sebesar 430,5 triliun. Tren itu berkebalikan dengan total realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 2018 mencapai Rp 328,6 triliun yang menunjukkan peningkatan sebesar 25,3 persen, dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 262,3 triliun.
Bila dilihat dari negara asalnya, lima besar negara asal yang menyuntikkan dananya di Indonesia adalah negara-negara Asia. Investasi PMA terbesar pada tahun lalu disumbang oleh negara tetangga, Singapura dengan nilai US$ 9,2 miliar atau 31,4 persen dari total nilai PMA. Negara berikutnya yang menanam modal paling banyak adalah Jepang dengan US$ 4,9 miliar atau 16,7 persen dari total. Adapun tiga negara lainnya adalah Cina US$ 2,4 miliar atau 8,2 persen, Hong Kong US$ 2 miliar atau 6,8 persen, dan Malaysia US$ 1,8 miliar atau 6,2 persen.
Apabila dikelompokkan berdasarkan sektor usaha, lima besar sektor yang digemari investor antara lain adalah listrik, gas, dan air dengan total realisasi PMA US$ 1,4 miliar. Selanjutnya adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi US$ 1,1 miliar, pertambangan US$ 0,8 miliar, perumahan, kawasan industri dan perkantoran US$ 0,7 miliar, serta industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya US$ 0,5 miliar. Apabila seluruh sektor industri digabung maka terlihat industri memberikan kontribusi sebesar US$ 2,4 miliar atau 32,6 persen dari total PMA.
Sementara, lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek antara lain adalah DKI Jakarta US$ 1,3 miliar, Jawa Barat US$ 1,0 miliar, Jawa Tengah US$ 0,8 miliar, Banten US$ 0,5 miliar, dan Jawa Timur US$ 0,4 miliar.
Secara keseluruhan BKPM mengumumkan target investasi pada 2018 tidak tercapai. Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing di Indonesia sepanjang tahun lalu hanya mencapai Rp 721,3 triliun alias sekitar 94 persen dari target.
"Langsung kelihatan dari data bahwa untuk tahun fiskal 2018 kita tidak berhasil mencapai target," ujar Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong. Adapun target realisasi investasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah adalah sebesar Rp 765 trilliun. Kendati demikian capaian itu naik sebesar 4,1 persen dibandingkan tahun 2017.