Boma Bisma Indah Ekspor Kondensor ke Argentina

Reporter

Antara

Selasa, 29 Januari 2019 17:57 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Pasuruan - Badan usaha milik negara bidang industri PT Boma Bisma Indra (BBI) melakukan ekspor perdana kondensor atau komponen pembangkit listrik (power plant equipment) ke Argentina pada 2019, sebagai bagian memenuhi pasar industri kelistrikan internasional.

Baca juga: PT Boma Bisma Indra Butuh Suntikan Modal

Direktur Utama BBI, Rahman Sadikin, mengatakan secara total ekspor kali ini merupakan yang ke-51 dari total 65 kondensor yang dibuat perusahaan tersebut, sisanya masuk dalam pasar dalam negeri sebanyak 14 unit. "Pasar kami lebih dominan di luar negeri, artinya kepercayaan orang luar terhadap produk Indonesia sangat tinggi, sedangkan pasar dalam negeri masih kurang," kata Rahman ditemui saat pelepasan ekspor di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 29 Januari 2019.

Karena itu, kata dia, BBI akan menggenjot pasar dalam negeri pada tahun ini, tujuannya untuk mencapai target penjualan sekitar Rp 510 miliar sampai akhir 2019.

"Untuk penjualan tahun 2018 dari target Rp 350 miliar, kami mampu membukukan 95 persen. Kami optimistis penjualan tahun 2019 akan tercapai karena pada Januari ini sudah membukukan kontrak baru Rp 15 miliar," katanya.

Rahman mengatakan potensi pasar dalam negeri untuk komponen pembangkit listrik sangat besar karena ada program pemerintah 35.000 mw.

"Jadi kebutuhan 'equipment' pendukung listrik seperti kondensor tetap ada. Indonesia sebenarnya tidak perlu impor karena kami mampu membuat. Namun pasarnya masih banyak yang kurang percaya terhadap produk BBI. Kontribusi dari Indonesia masih sedikit," tuturnya.

Untuk pasar luar negeri, kata dia, BBI telah mengekspor kondensor ke lima benua, masing-masing Asia sebanyak 12 negara, Eropa dua negara, Amerika tujuh negara, Australia lima proyek, dan Afrika satu negara.

Terkait ekspor ke Argentina, Rahman mengatakan telah mendapatkan kontrak dari perusahaan asing General Electric (Switzerland) GmbH. BBI berkontribusi satu unit kondensor dan satu unit Admospheric Drain Vessel (ADV) untuk digunakan pada pembangkit listrik El Bracho Argentina.

"Proses pengerjaannya mulai dari 'engineering', material, dan fabrikasi memakan waktu 10 bulan untuk kondensor dan enam bulan untuk ADV," katanya.

Ke depan, kata Rahman, BBI sedang menjajaki kontrak dengan Italia untuk produk kondensor, dan diharapkan bisa segera terealisasi.

General Manager Divisi Mesin dan Peralatan Industri BBI Bambang Riboet Nusantara mengatakan proses kontrak yang dilakukan perusahaan selalu tepat waktu, dan tahun lalu juga telah menyelesaikan kondensor untuk Jawa 2 Project dengan kapasitas 1 X 800 mw dan untuk Muara Karang Project berkapasitas 1 X 500 mw pesanan dari Mitsubishi Hitachi Power System Jepang.

"Untuk TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk yang kami buat saat ini masih sebesar 45 persen, dan kami selalu berupaya memperluas 'market' dengan masuk ke segmen mesin diesel di Indonesia," katanya.

Baca juga berita ekspor lainnya di Tempo.co

ANTARA

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

13 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

4 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

8 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya