Tahun Ini Tokopedia Tak Ingin Sekadar Jadi E - Commerce

Reporter

Antara

Selasa, 29 Januari 2019 15:26 WIB

tokopedia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tokopedia tahun ini mengubah strategi mereka agar tidak lagi dikenal sebagai e-commerce di Indonesia, namun sebagai perusahaan teknologi dalam bidang infrastructure as a service.

Baca juga: Kata CEO Tokopedia soal Aturan Pajak E-Commerce

"Menjadi tulang punggung, dengan memperbaiki data kami, layanan finansial logistik, supaya bisa jadi mitra terutama untuk UMKM supaya bisa bertumbuh," kata CEO Office Manager Tokopedia, Priscilla Anais, saat ditemui di Future Commerce Indonesia 2019 di Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.

Sebagai infrastructure as a service, Tokopedia tidak ingin hanya fokus ke perdagangan dalam jaringan, namun juga masuk ke perdagangan konvensional yang belum tersentuh teknologi digital. Misalnya, toko kelontong atau warung.

"Kami ingin pemerataan teknologi. Demokratisasi commerce, bukan hanya e-commerce, untuk menggerakkan ekonomi Indonesia supaya lebih inklusif," kata Priscilla.

Perusahaan rintisan yang masuk kategori unicorn ini memiliki program Mitra Tokopedia, aplikasi untuk menjembatani retail online dengan offline. Program ini memiliki fitur grosir untuk para pemilik toko kelontong agar mereka bisa membeli stok barang tanpa harus menutup warung mereka untuk berbelanja.

Mitra Tokopedia menyediakan jasa antar barang untuk para pemilik warung sehingga mereka tetap bisa berbisnis sambil mengisi stok barang mereka.

Tokopedia juga akan menjadi platform teknologi finansial dengan menyediakan produk investasi, pinjaman maupun asuransi, dengan menggandeng perusahaan lain.

Tahun ini, Tokopedia berencana mengembangkan sektor logistik agar mereka dapat memberikan nilai tambah pada mitra logistik. "Ini membutuhkan data, logistik dan sistem pembayaran yang sangat kuat," kata dia.

Tokopedia sudah memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dan big data untuk menggenjot pertumbuhan mereka. "Peran big data dan AI sangat penting," kata Priscilla.

Salah satu contoh penggunaan data di Tokopedia adalah untuk "demand production", membawa pasokan sedekat mungkin ke permintaan. Melalui kecerdasan buatan dan big data, Tokopedia dapat melihat di mana permintaan terhadap suatu produk dan kapan.

Jika terdapat permintaan, Tokopedia akan memberi tahu kepada pedagang bahwa di lokasi tertentu banyak permintaan untuk sebuah produk.

Untuk mendukung ketersediaan produk, Tokopedia juga memperkuat kerja sama mereka dengan perusahaan logistik agar dapat mengantarkan barang secara lebih efisien.

ANTARA

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

6 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

1 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

1 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

2 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

2 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

6 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

6 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

9 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya