Susi Pudjiastuti Minta Jepang Bebaskan Bea Masuk Produk Perikanan RI

Selasa, 29 Januari 2019 12:31 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin 17 Desember 2018. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pemerintah Jepang menghapus tarif bea masuk impor untuk produk-produk perikanan asal Indonesia.

BACA: Kenapa Susi Pudjiastuti Ingin Ikan jadi Makanan Wajib Rakyat RI?

"Itu bukan hanya untuk pelaku bisnis asal Indonesia, namun juga untuk pelaku bisnis dari Jepang," ujar dia di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019. Saat ini, bea masuk untuk sejumlah produk perikanan asal Indonesia ke negeri sakura adalah sebesar 7 persen.

Kendati, berharap tarif masuk produk perikanan Indonesia bisa mencapai nol persen, Susi menyatakan tidak mau membarter pembebasan tarif itu dengan kebijakan perikanan berkelanjutan yang tengah dicanangkan Indonesia. Ia berharap penghapusan tarif diberikan tanpa syarat.

BACA: Susi Pudjiastuti Dapat Penghargaan 100 Pemikir Terbaik di Dunia

Advertising
Advertising

Menurut Susi, salah satu keunggulan Indonesia ketimbang negara lain adalah potensi perikanan yang masih sangat banyak di laut Indonesia, salah satunya untuk berbagai macam jenis ikan tuna. Adapun Jepang adalah salah satu konsumen ikan tuna terbesar di dunia. "Saya yakin kami punya stok tuna lebih banya daripada negara lain."

Ihwal tarif impor, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo memang menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia. Pasalnya, saat ini stok ikan di dalam negeri sudah mulai pulih. Namun potensi ini masih belum tergarap maksimal, salah satunya terkait ekspor.

Nilanto menyoroti pemerintah Jepang yang masih mengenakan tarif untuk produk perikanan Indonesia. Padahal, negara tetangga Indonesia, yaitu Vietnam dan Thailand bisa mengekspor produk perikanannya tanpa dikenai tarif. "Tujuh persen ini bagi kami sangat besar, apalagi kalau berbicara miliaran dolar Amerika Serikat," ujar dia.

Ia berharap pemerintah Jepang bisa memperhatikan kondisi ini, salah satunya terkait dengan peluang bisnis di tengah membaiknya perikanan dalam negeri. "Investasi Jepang saat ini juga masih dikenakan 7 persen saat produknya kembali ke sana," kata Nilanto. "Tolong pemerintah Jepang berbuat yang terbaik agar pelaku bisnis Jepang bisa menikmati peluang ini."

Dengan nihilnya tarif masuk ke Jepang, Nilanto yakin investasi-investasi sektor perikanan yang selama ini masuk ke Thailand dan Vietnam bisa berpindah ke Tanah Air. Apalagi bila melihat potensi geografis Indonesia yang lebih baik ketimbang dua negara tersebut.

"Di sana tidak memiliki laut, walau mereka bisa mendapat stok yang banyak. Sementara kita, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia adalah teras rumah kita," kata Nilanto.

Berdasarkan data KKP, Jepang masuk ke dalam tiga besar negara tujuan ekspor perikanan Indonesia, di samping Amerika Serikat. Komoditas utama ekspor perikanan ke Jepang, antara lain adalah udang dan tuna.

Presiden Direktur The Japan External Trade Organization (JETRO) di Indonesia Keishi Suzuki mengatakan Indonesia bisa mendapat pembebasan bea masuk apabila tergabung dalam kerjasama trans pasifik alias trans pacific partnership (TPP).

Baca berita tentang Susi Pudjiastuti lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

8 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

19 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

20 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya