PUPR Segera Realisasikan Hunian Tetap Korban Tsunami Selat Sunda

Reporter

Antara

Selasa, 29 Januari 2019 08:15 WIB

Sejumlah siswa SD Yayasan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Sukaraja mengangkat meja dan kursi dari sekolah mereka menuju tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar di Desa Sukaraja, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Senin, 7 Januari 2019. Gelombang tsunami selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018 menyebabkan bangunan SD tersebut rusak berat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR bersama Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sepakat segera merealisasikan pembangunan hunian tetap untuk para korban tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan.

BACA: Ignasius Jonan: Tak Boleh Ada Ego Institusi pada Mitigasi Bencana

Informasi dari Diskominfo Lampung Selatan, Selasa, 29 Januari 2019 menyebutkan terkait rencana pembangunan hunian tetap untuk korban tsunami di Lampung Selatan itu, telah digelar rapat koordinasi lanjutan terkait penanganan infrastruktur di wilayah terdampak tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan.
Rakor dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan Fredy SM sebagai upaya percepatan dalam mewujudkan hunian tetap untuk merelokasi warga yang rumahnya rusak berat akibat diterjang gelombang tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018.

Dalam rakor dilaksanakan di Lampung Selatan, Senin 28 Januari 2019 itu, hadir dari pihak Kementerian PUPR Iriyadi selaku Kepala Satgas Pembangunan Infrastruktur dan Hunian Bagi Pengungsi, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung serta perwakilan Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan Fredy mengatakan, pihaknya terus mengupayakan lahan yang bisa dijadikan sebagai lokasi pembangunan hunian tetap untuk warga yang rumahnya hancur diterjang tsunami Selat Sunda pada akhir tahun lalu.

Dia mengakui ketersediaan lahan memang menjadi kendala utama bagi pemerintah untuk membangun hunian tetap itu.

Menurutnya, tidak banyak lahan yang tersedia di lokasi yang dekat dengan permukiman warga yang terkena dampak tsunami yang bisa dibebaskan untuk lokasi pembangunan hunian tetap. "Kalau di sekitar Kalianda, Pemkab Lampung Selatan punya banyak lahan, tapi masyarakat maunya tidak jauh-jauh dari lokasi semula," ujar Fredy.

Fredy melanjutkan, berdasarkan data tim di lapangan, terdapat 537 unit rumah rusak berat yang sudah di SK-kan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati LampungSekatan Nanang Ermanto. Data jumlah rumah itulah yang nanti menjadi acuan untuk membangun hunian tetap.

"Sebanyak 537 unit rumah ini yang sudah kita kunci, tapi ada juga 195 warga yang punya lahan sendiri sudah mengajukan kepada pemda, nanti tetap kita bangunkan hunian tetap," ujarnya.

Lebih lanjut Fredy mengungkapkan, saat ini Pemkab Lampung Selatan tengah menjajaki pembebasan lahan seluas 1,5 hektare di Desa Way Muli Timur. Di lokasi itu, nantinya akan dibangun hunian tetap dengan tipe 36 untuk korban tsunami.

"Ini standarnya yang kita bangun, ukuran 7 14 meter persegi tipe rumah 36. Nanti luas bangunan bisa menyesuaikan dengan luas tanah 98 meter persegi," kata Fredy.

Kepala Satgas Penanganan Infrastruktur dan Hunian Pengungsi Kementerian PUPR Iriyadi menyatakan data rumah rusak berat yang diterima Kementerian PUPR sebanyak 491 unit.

Angka itu, menurut dia, berdasarkan data yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat kunjungan Presiden Joko Widodo pascatsunami Selat Sunda awal Januari lalu.

"Memang yang kami catat sama dengan data yang bapak (Sekda, red) sampaikan. Namun ketika rapat di Jakarta kemarin, yang terkunci hanya 491 unit. Angka ini yang muncul sewaktu kunjungan Pak Presiden. Nanti ini perlu kita diskusikan apakah masih bisa direvisi," katanya.

BACA: Selat Sunda Bangkit, Intip 3 Pilar Pariwisata yang Jadi Jagoan

Iriyadi menyampaikan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Rumah juga berharap Pemkab Lampunh Selatan bisa secepatnya menentukan lokasi yang akan dijadikan hunian tetap bagi korban tsunami di Lamsel.

"Kami ingin memastikan penentuan lokasi untuk hunian tetap kapan bisa tersedia, begitu lahan ada, Kementerian PUPR langsung mengadakan lelang. Maka, sangat ditunggu kecepatan penyediaan lahan tersebut," ujarnya.

Selain itu, Iriyadi juga berharap, pemerintah setempat juga harus bisa memastikan semua masyarakat yang terdampak tsunami Selat Sunda dan Lampung Selatan, tidak kembali ke lokasi semula setelah proses rehabilitasi dan rekonstruksi selesai dilakukan. "Karena kenyataan di lapangan, ada beberapa yang rumahnya tidak terlalu mengalami kerusakan dan tetap tinggal di bibir pantai. Jangan sampai ini menjadi kecemburuan sosial, ini yang juga harus menjadi pertimbangan," ujarnya pula.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

10 jam lalu

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

14 jam lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

1 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 hari lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

5 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

6 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

7 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

8 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya