BI Revisi Aturan Pengelolaan Utang Luar Negeri

Jumat, 25 Januari 2019 06:10 WIB

Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI melakukan revisi atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.16/7/PBI/2014 tentang pengelolaan Utang Luar Negeri Bank dan Kewajiban Bank Lainnya dalam Valuta Asing. Revisi tersebut tertuang dalam PBI No. 21/1/PBI/2019.

BACA: Jokowi Disebut Berbohong soal Utang, TKN: Jangan Lihat Sepotong

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Riza Tyas mengatakan revisi tersebut berkaitan dengan adanya model transaksi baru dalam ULN yang dikenal dengan Transaksi Partisipasi Resiko atau TPR.

"Revisi ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap ULN. Sebab transaksi dalam dunia keuangan selalu bergerak dan memunculkan beragam jenis transaksi baru," kata Tyas dalam konferensi persnya di Kantor BI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis 24 Januari 2019.

Tyas mengatakan model transaksi ini terbilang baru di Indonesia. Model ini baru masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 2016. Adapun di dunia, TPR telah banyak dimanfaatkan sejak 2009 terutama di New York, Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

BACA: Utang RI Rp 4.418 T, Sri Mulyani: Banyak Negara yang Lebih Besar

Adapun TPR adalah transaksi pengalihan risiko atas individual kredit dan/atau fasilitas lainnya. Pengalihan ini dilakukan berdasarkan perjanjian induk transaksi partisipasi risiko atau master risk participation agreement kedua pihak.

Tyas juga menjelaskan TPR perlu diatur karena jenis transaksi ini melibatkan aliran dana dari luar negeri atau asing. Karena itu, jika tidak tercatat dan diperhatikan tentu bakal memunculkan risiko bagi kondisi ekonomi domestik.

Selain itu, revisi ini juga dilakukan guna mendukung aspek keberhati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri. "Aturan ini diharapkan dapat mendorong pengelolaan ULN dan kewajiban lainnya dalam valas supaya senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian," kata dia.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya