Kritik Jalan Tol Jokowi, Said Didu: Pencitraan Harus Kita Tutup

Selasa, 22 Januari 2019 12:43 WIB

Said Didu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu menyebut rampungnya pembangunan sejumlah ruas jalan tol di Indonesia belakangan ini bukanlah prestasi pemerintahan Presiden Joko Widodo semata. "Jalan tol ini selalu dibangga-banggakan, pencitraan berbasis kebohongan ini harus kita tutup," ujar dia di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo - Sandiaga, Selasa, 22 Januari 2019.

Baca: Menteri Rini Jelaskan Sebab Said Didu Dicopot dari Komisaris PTBA

Said Didu berujar pembangunan jalan tol itu telah dirancang sejak tahun 1990-an alias di era pemerintahan Presiden Soeharto. Bahkan lelang proyek-proyek jalan tol itu sudah dilakukan sejak 1997. Sempat ada persoalan, proyek pembangunan itu kembali dievaluasi pada 2004, yaitu di era pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.

"Waktu itu bersama Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) kami evaluasi satu per satu ruasnya di kantor beliau," ujar Didu. Salah satu persoalan yang ditemukan adalah adanya ruas yang dimiliki oleh pengusaha yang perusahaannya belum terdaftar. "Bagaimana bisa? Padahal mendaftar itu biayanya hanya Rp 1 juta."

Setelah melakukan evaluasi, tutur Didu, pemerintah pun memanggil satu per satu pengusaha pemilik ruas tol tersebut. "Ada yang mau menyerahkan, ada yang enggak mau," kata dia. Persoalan tidak selesai di sana, pembangunan jalan tol baru bisa dilaksanakan setelah adanya pembebasan lahan.

Advertising
Advertising

Pada akhirnya, Didu mengatakan Badan Pengatur Jalan Tol bisa merampungkan kontrak seluruh ruas jalan tol pada 2013, yakni masih pada era pemerintahan Presiden SBY. Barulah selepas itu, proyek bisa dikerjakan pada 2014. "Sekarang dikalim seakan-akan... Padahal itu Said Didu presidennya pun tetap bisa," tutur Said Didu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan memastikan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tol sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disampaikan menanggapi banyaknya kritik terhadap pemerintahan Jokowi yang terkesan jor-joran dalam membangun infrastruktur tapi malah membebani perekonomian.

"Memang, orang tidak makan beton, itu betul. Tapi makanan lewat di atas beton itu sehingga harga pangan turun," katanya di sela-sela meninjau percepatan pembangunan proyek New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, Rabu malam, 19 Desember 2018.

Dalam kesempatan itu Luhut menjelaskan selama Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla selama empat tahun belakangan ini sudah membangun jalan tol sepanjang 671 kilometer. Sementara bila dibandingkan dengan di masa orde baru, 216 kilometer jalan tol yang terbangun.

Simak berita tentang Said Didu hanya di Tempo.co

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

10 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

14 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

15 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya