Seorang pembeli emas melihat emas campuran di toko di Parinacochas, Ayacucho, Peru (21/2). Area tambang yang berada di antara dua pegunungan gurun merupakan enam terbesar eksportir emas di dunia. REUTERS/ Enrique Castro-Mendivil
TEMPO.CO, Jakarta - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (Amman Mineral) sedang mengajukan perpanjangan izin ekspor ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Presiden Direktur Amman Mineral Rachmat Makkasau mengatakan perpanjangan izin tersebut dilakukan lantaran izin ekspor Amman Mineral akan habis pada Februari mendatang.
"Izin ekspor kami tanggal 21 Ferbuari 2019 habis," kata dia di DPR Senin, 21 Januari 2018.
Rachmat mengatakan izin ekspor yang diajukan yaitu sebesar 336 ribu ton. Volume izin ekspor yang diajukan tahun ini, kata dia, turun dari target tahun lalu yang mencapai 450 ribu ton tembaga konsentrat.
Dia melanjutkan tahun lalu realisasi ekspor tidak mencapai dari target. Salah satu alasan yang menyebabkan tak tercapainya target tahun lalu dan menurunnya target tahun 2019 ini yaitu perusahaan tengah membuat perencanaan agar penambangan lebih efisien.
"Kami ada reschedule mining saja, perencanaan penambangannya kita buat agar lebih efisien, jadi produksinya kurang, ekspornya juga," tuturnya.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
11 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
12 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.