Tantangan Investasi 2019 Versi Panin Asset Management

Senin, 21 Januari 2019 11:53 WIB

Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Panin Asset Management, Ridwan Sutedja menyampaikan sejumlah tantangan investasi yang bakal dihadapi investor di tahun 2019. Salah satunya tantangan yang paling dekat berasal dari faktor eksternal yaitu potensi pelemahan ekonomi Amerika Serikat.

Baca juga: Pilpres 2019 Diprediksi Bakal Hambat Investasi di Sektor Energi Terbarukan

"Ini salah satunya terjadi karena adanya momen government shutdown yang saat ini berlangsung," kata Ridwan dalam diskusi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 21 Januari 2019. Adapun Panin Asset Management merupakan perusahaan manajemen investasi yang memiliki spesialisasi dalam reksa dana saham dan pendapatan tetap di Indonesia.

Selanjutnya, kata Ridwan, tantangan datang dari perang dagang yang diperkirakan akan terus berlanjut pada 2019. Penyebabnya, kata Ridwan, pemerintah dan DPR Amerika Serikat cenderung sepakat pada kebijakan luar negeri oleh Donald Trump, salah satunya untuk melanjutkan kebijakan perang dagang.

Lalu, kata Ridwan, beberapa faktor lain yaitu suku bunga The Fed yang sudah mencapai puncaknya sehingga diperkirakan tidak akan ada lagi penyesuaian. Kemudian, nilai tukar dolar AS yang cenderung melemah, harga minyak dunia yang turun ke level 50 sampai 60 US$ per barrel, harga Crude Palm Oil alias CPO yang mulai naik, harga batu bara yang stabil di harga 100 US$ per ton, dan terakhir sentimen untuk investasi di negara berkembang seperti Indonesia yang mulai positif.

Sementara di sisi domestik, Ridwan menyebutkan sejumlah faktor yang menjadi tantangan, salah satunya yaitu momen Pemilu Presiden 2019. Namun, kata Ridwan, faktor ini tidak akan terlalu besar berdampak karena hampir mendekati pemilu.

Berdasarkan pengalaman Panin Asset Management selama ini, kata Ridwan, resiko paling tinggi terjadi pada 6 hingga 1 tahun menjelang pemilu. Begitu calon presiden yang akan bertarung sudah muncul, maka resiko investasi dari sektor ini akan menurun. "Karena sudah dapat gambaran siapa calon yang kuat di pilpres nanti, dengan adanya kepastian itu, maka resikonya jadi lebih kecil," ujarnya.

Selanjutnya, beberapa tantangan domestik lainnya yaitu pendapatan dan konsumsi masyarakat yang meningkat, tantangan pada defisit transaksi berjalan melonggar, tekanan pada rupiah yang juga melonggar. Tantangan investasi terakhir, kata Ridwan, yaitu adanya kebijakan pemerintah yang mulai meningkatkan partisipasi swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Ini jadi peluang," kata Ridwan.

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

5 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

6 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

11 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

14 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya