Jokowi Sebut Putrinya Tak Lolos CPNS, Apa Sebabnya?

Reporter

Antara

Jumat, 18 Januari 2019 15:58 WIB

Presiden Jokowi (ketiga kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kanan), putra Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan istri Selvi Ananda (kedua kanan), putri Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suami Bobby Nasution (ketiga kanan) dan cucu Sedah Mirah serta cucu Jan Ethes berbincang dengan wartawan di Grand Garden Cafe Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Desember 2018. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta -Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menyebut proses seleksi aparatur sipil negara atau ASN di era pemerintahannya sudah berjalan dengan transparan dan akuntabel. Bahkan, begitu transparannya, anak Jokowi, Kahiyang Ayu, tidak lolos seleksi CPNS yang digelar pada Oktober 2017.

BACA: Prabowo Singgung Tax Ratio 2 Kali, Begini kata Pengamat Pajak

"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan. Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus," kata Jokowi dalam Debat Capres- Cawapres atau Debat Pilpres, Kamis malam, 17 Januari 2019.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Kemenpan RB mengungkapkan fakta hasil tes calon pegawai negeri sipil CPNS dari Kahiyang Ayu, puteri Jokowi, pada 2017.

Data yang diperoleh Antara di Jakarta, Jumat menyebutkan pada 2017 Kahiyang Ayu mengikuti seleksi atau tes CPNS sebagai Pemeriksa Pertama di Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Total capaian poin Kahiyang ketika itu adalah 300, terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensia Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 155.

Advertising
Advertising

Merujuk pada peraturan CPNS saat itu, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila memenuhi "passing grade" 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin saat awal pelaksanaan Seleksi CPNS 2018 menyebutkan, pada 2018 penerimaan CPNS kembali dibuka. Pemerintah membuka lowongan baru menjadi PNS untuk 238.015 posisi, terdiri atas 51.271 formasi untuk 76 kementerian dan lembaga di tingkat pusat, dan 186.744 formasi untuk 525 pemerintah daerah seluruh Indonesia.

Pemerintah Indonesia, kata Syafruddin, hendak mencari talenta terbaik di antara jutaan anak bangsa untuk mengabdi kepada negara. Sejak awal, pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2018 itu sudah dipersiapkan dengan matang. "Tidak boleh cacat, harus berlangsung transparan dan bersih," kata Syafruddin.

Karena itulah, tegasnya, negara sampai melibatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membantu pengamanan pelaksanaan seleksi CPNS itu, bukan hanya pengamanan fisik, tapi juga pengamanan siber, ancaman hacker, dan lain-lain. "Supaya mereka yang berjuang ikut seleksi CPNS bisa menerima hasilnya dengan ikhlas. Kalau dia lulus, alhamdulillah. Kalau tidak lulus, dia akan menerima," kata Syafruddin.

Baca berita tentang Jokowi lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

12 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

13 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

14 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

15 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

15 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

21 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

22 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

23 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

1 hari lalu

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Badan Kepegawaian Negara sedang melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi ASN yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan dari seluruh instansi pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya