2019, Alokasi Dana Desa untuk Papua Barat Naik Menjadi Rp 1,5 T

Selasa, 15 Januari 2019 13:39 WIB

Jaket bergaya militer yang dikenakan Presiden Joko Widodo saat naik motor trail di Papua pada Mei tahun lalu menarik perhatian para netizen. Jaket berwarna hijau army yang dikenakan Jokowi, dihiasi emblem bergambar merah putih pada lengan kanan. Jokowi kerap menarik perhatian warga dengan jaket-jaket unik yang dikenakannya. Berikut deretan jaket Jokowi yang viral. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Manokwari - Dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat untuk Papua Barat meningkat dari Rp 1,3 triliun pada 2018 menjadi Rp 1,5 triliun pada 2019. Anggaran itu digelontorkan untuk mendorong pembangunan di wilayah pinggiran, kampung, serta pedalaman.

Baca: Jokowi Sebut Papua Dapat 10 Persen Saham Freeport Plus Ini

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Papua Barat, Arief Wibawa di Manokwari, menyebutkan, pengelolaan dana ini diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat dari perencanaan, pengelolaan hingga pelaporan. Program ini diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Mereka mengusulkan kegiatan apa saja berdasarkan hasil musyawarah. Harapannya pengawasan pengelolaan dana desa ini berjalan baik, sehingga program ini tepat sasaran, kata Arief, Selasa, 15 Januari 2019.

Arief menyebutkan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengatur pengelolaan dana desa melainkan hanya bertugas mencairkan setelah pemerintah kabupaten melengkapi persyaratan. "Kami sebagai bendahara negara kalau ada pengajuan anggaran kegiatan, maka kita proses yang penting syarat terpenuhi, yakni laporan penggunaan atas dana yang dicairkan tahap sebelumnya," ujarnya.

Menurut Arief, pemerintah daerah serta masyarakat harus dapat mengidentifikasi kebutuhan serta potensi di setiap desa. Dengan demikian program ini mampu memacu pemanfaatan potensi daerah untuk kesejahteraan. "Saya kira pemerintah daerah sudah pintar mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan suatu desa, seperti untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, kebutuhannya ini, ucapnya.

Advertising
Advertising

Pada 2019, Kabupaten di Papua yang mendapatkan dana desa paling besar yakni Maybrat Rp 197,4 miliar disusul Tambrauw Rp 176.9 miliar dan Kabupaten Sorong Rp 175,04 miliar. Sementara Kabupaten Manokwari memperoleh Rp 140,8 miliar, Pegunungan Arfak Rp 139.4 miliar, Fakfak Rp 138.1 miliar, Teluk Bintuni Rp 112.6 miliar.

Raja Ampat tahun ini mendapat dana desa Rp 104.7 miliar, Kabupaten Sorong Selatan Rp 104.7 miliar, Teluk Wondama Rp 70.9 miliar, Kaimana Rp 94.2 miliar, dan Manokwari Selatan Rp 60.7 miliar.

Asisten 1 Bidang Pemerintahan Sekreariat Daerah Papua Barat, Musa Kamudi mengatakan, dana desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dana ini harus dimanfaatkan agar masyarakat kampung lebih sejahtera. "Jangan sampai dana yang besar ini tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, melainkan hanya dimanfaatkan segelintir orang atau bahkan berujung pada tindak pidana korupsi," katanya.

Baca: JK: Semua Sudah Dikasih untuk Papua Kecuali Kemerdekaan

Pengelolaan dana desa, menurut Musa, juga perlu pendampingan dan pengawasan lebih ketat. Petugas pendamping dapat memberikan arahan kepada aparat kampung agar memanfaatkan dana sesuai kebutuhan rakyat Papua. "Memang yang patut menjadi catatan kita ke depan dalam rangka memperbaiki pengelolaan, terutama peruntukkannya," ucapnya.

ANTARA

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

5 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

7 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

8 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya