Nilai Perdagangan RI - AS Berpotensi Capai USD 50 M per Tahun

Reporter

Antara

Selasa, 15 Januari 2019 13:10 WIB

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono memberi pengarahan kepada Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (PPSLN) sebelum pelaksanaan Pemilu di KBRI Washington, (5/4). (foto: KBRI Washington)

TEMPO.CO, Washington DC - Nilai perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat berpotensi mencapai US$ 50 miliar per tahun atau hampir dua kali lipat dari nilai perdagangan kedua negara saat ini yaitu US$ 25,92 miliar per tahun.

Baca juga: Atasi Tekanan Ekonomi Global, Indonesia Buka Pasar Baru

"Tidak semua statistik menampilkan potensi perdagangan yang sesungguhnya," kata Dubes RI untuk AS, Budi Bowoleksono di KBRI Washington DC, Amerika Serikat, Senin waktu setempat atau Selasa WIB, 15 Januari 2019.

Menurut Budi, target untuk bisa mencapai perdagangan sekitar US$ 50 miliar per tahun bukanlah hal yang ambisius, tetapi merupakan harapan yang sangat realistis untuk ditargetkan.

Apalagi, ujar dia, pemerintah Indonesia saat ini telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka menghilangkan hambatan perdagangan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita saat membuka "Business Plenary Forum" di Washington DC, Senin, juga menyatakan optimisme bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan AS bisa melesat ke depannya.

"Setiap kunjungan ke negara-negara lain saya membuat bisnis forum sehingga kunjungan itu bisa lebih efektif dan bermanfaat bagi perdagangan kita dan investasi kita. Demikian pula di AS," kata Enggartiasto.

Menteri Perdagangan juga mengingatkan bahwa saat ini perdagangan dengan AS lebih memberikan keuntungan dan surplus yang besar bagi perekonomian Indonesia.

Ia mengemukakan, misalnya kedelai dari Amerika Serikat ternyata terkenal akan kualitasnya yang baik sehingga sangat dibutuhkan pengusaha tahu tempe di tanah air. Demikian pula ekspor perhiasan Indonesia ternyata pasar sasaran yang terbesar volumenya adalah AS.

Total perdagangan Indonesia-AS mencapai US$ 25,92 miliar, surplus untuk Indonesia sebesar US$ 9,7 miliar. Sementara total perdagangan dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren positif sebesar 0,39 persen. Pada 2017, AS merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-2 setelah Cina dengan nilai US$ 17,1 miliar.

Sedangkan produk ekspor utama Indonesia ke AS, antara lain udang; karet alam; alas kaki; ban, dan pakaian wanita. Dari segi impor, AS menjadi negara sumber impor nonmigas ke-5 bagi Indonesia senilai 7,7 miliar dolar. Produk impor utama Indonesia dari AS, antara lain kacang kedelai, kapas, gandum, residu pabrik tepung dan limbah makanan, serta makanan olahan untuk hewan.

ANTARA

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

8 menit lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

2 jam lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

4 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

8 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

9 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

10 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

10 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

14 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

1 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya