Luhut Ajak Apple, Huawei, dan Samsung Buka Pabrik di Indonesia

Senin, 14 Januari 2019 19:58 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan seusai memberikan keterangan di kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, Jumat, 2 November 2018. Luhut memberikan keterangan terkait pose satu jari dalam penutupan forum IMF di Bali beberapa waktu lalu. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan telah melakukan pendekatan kepada beberapa produsen gawai, misalnya Apple, Huawei, hingga Samsung untuk membuka pabrik di Indonesia.

Simak: Tarif Tiket Pesawat, Luhut: Maskapai Jangan Semaunya

Ia berharap masuknya para pemain industri gawai ke Indonesia bisa memberi nilai tambah terhadap salah satu sumber daya alam andalan Tanah Air, timah. Selama ini, menurut dia, Indonesia memang tersohor sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia.

"Jadi semua yang menggunakan bahan itu kami ajak untuk membuat hardwarenya di sini," kata Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

Untuk menarik minat para pelaku industri gadget itu agar membangun pabrik di dalam negeri, Luhut mengatakan pemerintah bakal menyiapkan insentif-insentif. Kendati dia belum menyebut secara detail insentif apa yang akan diberikan.

"Jadi itu cara kita mengembangkan sumber daya alam yang puluhan tahun hanya diekspor mentah," ujar Luhut.

Sebelum memacu industri nikel, pemerintah telah terlebih dahulu menyiapkan kawasan industri untuk memberi nilai tambah terhadap nikel, yakni kawasan Morowali. Kawasan tersebut ke depannya akan menjadi kawasan industri yang terintegrasi yang memproduksi berbagai macam produk, antara lain nikel, stainless steel, carbon steel, hingga baterai lithium. Adapun investasi di kawasan seluas 3.000 hektare itu berkisar mendekati US$ 7,8 miliar.

Luhut meyakini kawasan industri Morowali nantinya akan membuat Indonesia menjadi salah satu produsen baterai lithium terbesar di dunia. Apalagi, bahan baku utama untuk baterai lithium semua ada di dalam negeri, misalnya nikel dan kobalt.

"Kami juga sudah minta Institut Teknologi Bandung untuk transfer teknologi terbaru bagaimana mengekstrak kobalt dari nikel, bekerja sama dengan profesor dari Tiongkok," kata Luhut. "Itu akan diimplementasikan di Morowali."

Pabrik baterai lithium di Morowali itu direncanakan kelar terbangun dalam 16 bulan ke depan dan bisa berproduksi pada pertengahan tahun 2020. Bahan baku itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar sepeda motor listrik, angkutan publik, hingga industri mobil listrik.

Berita terkait

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

3 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

5 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

22 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

1 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

1 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

2 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

5 Cara Melihat Kapasitas RAM HP Android dengan Cepat

2 hari lalu

5 Cara Melihat Kapasitas RAM HP Android dengan Cepat

Pengguna ponsel bisa melihat kapasitas RAM secara mudah melalui menu pengaturan dan aplikasi pihak ketiga. Ini cara melihat kapasitas RAM.

Baca Selengkapnya