Darmin Nasution: RI Ajak Malaysia dan Thailand Bahas Harga Karet

Jumat, 11 Januari 2019 16:21 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution memberikan keterangan kepada wartawan usai melantik tiga pejabat baru BP Batam di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan menggandeng Malaysia dan Thailand untuk membahas harga karet yang saat ini sedang rendah. Pertemuan tersebut bertujuan mencari strategi bersama agar harga karet bisa kembali stabil.

Baca juga: Di Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet

"Kelihatannya ada yang perlu dibicarakan dengan mereka agar harga sesuai supply dan demand. Kalau stok tidak oversupply, namun kenapa harga kok jatuh. Jadi Itu perlu kerja sama, paling tidak dengan Thailand dan Malaysia. Kalau sendiri tidak bisa," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019.

Dia mengatakan saat ini pemerintah sedang menggalang komunikasi dengan Thailand, dari pemerintah maupun asosiasi pengusaha di sana. "Begitu juga dengan Malaysia, sudah pada tahu sebenarnya, tapi kita perlu duduk bersama, untuk kemudian nanti mengambil langkah supaya mekanisme lebih benar," ujarnya.

Darmin mengatakan Kemenko Perekonomian sudah rapat beberapa kali membahas soal harga karet itu. Hal tersebut karena Kemenko melihat harga karet saat ini turun drastis, dalam beberapa hari terakhir, hanya sedikit kenaikan.

Darmin berharap ke depan ada cara supaya harga karet bisa diperbaiki. Salah satunya dengan meningkatkan penggunaan karet. Menurut dia, kalau penggunaan naik, harganya bisa ikut naik.

"Menggunakan karet untuk penggunaan lain yang tidak biasa, soal aspal. Biaya mungkin sedikit naik, tapi daya tahan lebih lama, sehingga masih ada benefitnya, tapi kan itu perlu menyiapkan pengolahannya," kata Darmin.

Kedua, menurut dia, jalan berikutnya yaitu dengan menjadikan karet sebagai bagian bahan untuk aspal. "Karet yang dicampur dengan aspal ada dua macam, yang pertama latex, dicampur dengan aspal, itu biasanya lebih cepat karena pengolahannya kecil-kecil, tapi tidak tahan lama, dalam arti kalau sudah dicampur harus langsung dipakai, cepat-cepat, tidak bisa disimpan, itu berarti jalannya, mestinya tidak bisa jauh-jauh dari karetnya," ujarnya.

Darmin Nasution juga melihat penggunaan karet sebagai bagian untuk aspal perlu memperhatikan wilayah. "Kalau karetnya ada di Sumatera ya tidak bisa jalannya di Sulawesi," ujar dia.

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

5 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

7 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

7 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

8 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

14 jam lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya