Upaya BI Mengendalikan Dolar Dinilai Tak Cukup Menguatkan Rupiah

Kamis, 3 Januari 2019 06:00 WIB

Seorang perempuan menunjuukan uang pecahan lama yang akan ditukarkan nasabah di kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 17 Desember 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian upaya Bank Indonesia mengurangi ketergantungan dolar AS dalam transaksi perdagangan ekspor impor dinilai tak cukup efisien memperkuat kurs rupiah. Adapun upaya tersebut di antaranya adalah kerja sama penerapan local currency settlement (LSC) dan bilateral swap dengan sejumlah negara.

Baca: Awal 2019, Kurs Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.465 per Dolar AS

“Karena pergerakan rupiah bukan hanya dipengaruhi oleh supply demand valas untuk ekspor impor, tapi utamanya dari pergerakan aliran modal portofolio asing, ini yang sering kali menghantam rupiah,” ujar Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah, kepada Tempo, Rabu 2 Januari 2019.

Piter mencontohkan hal itu tercermin dari pergerakan modal asing tahun lalu, ketika investor asing meutuskan untuk memindahkan investasi dari Indonesia seiring dengan penguatan dolar AS dan tren kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed). “Saat itu rupiah langsung bergerak melemah luar biasa, dan ketika aliran modal asing defisit tdak cukup menutup defisit neraca transaksi berjalan (CAD).” Dengan demikian, menurut dia, dampak dari serangkaian kesepakatan seperti LSC dan bilateral swap tak begitu besar terhadap stabilitas kurs rupiah.

Advertising
Advertising

Meski demikian, menurut Piter kebijakan pengendalian dolar AS dalam transaksi dagang itu tetap perlu dioptimalkan untuk memitigasi tekanan pada kebutuhan valas untuk membiayai ekspor impor. “Dan karena ini memang lebih mudah untuk dikontrol dibandingkan dengan upaya perbaikan struktur modal asing yang gampang-gampang susah,” katanya.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Yoga Afffandi pun mengungkapkan perkembangan penerapan kebijakan LCS yang telah tersedia antara BI dengan Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand, sejak pertama kali diterapkan pada awal Januari 2018. Hingga pekan kedua Desember 2018, total transaksi LCS menggunakan Thailand Bath (THB) dan Ringgit Malaysia (MYR) masing-masing mencapai US$ 1,5 miliar dan US$ 495 juta. “Untuk efektivitasnya tentu akan kami kaji dan melihat berbagai hal untuk meningkatkan volumenya,” ujarnya, kepada Tempo.

Kerja sama LCS dilakukan berdasarkan pertimbangan jalinan hubungan perdagangan yang era tantara Indonesia dengan Thailand dan Malaysia. Adapun kedua negara tersebit masuk ke dalam sepuluh besar mitra dagang utama Indonesia. Bank Indonesia pun telah menerbitkan peraturan penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal, yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 19 / 11 / PBI / 2017.

Yoga menuturkan dengan upaya tersebut diharapkan akan membantu mengurangi ketergantungan perdagangan yang selama ini sangat mengandalkan dolar AS. Dengan demikian, pasar mata uang regional dapat berkembang dan memperkuat akses pelaku usaha dalam membayar kewajibannya menggunakan mata uang lokal.

Dia menambahkan ke depan tak menutup kemungkinan bank sentral juga akan memperluas kerja sama tersebut dengan bank sentral negara lain. “Kami sedang mengkaji hal itu,”

Baca: 2019, Nilai Tukar Rupiah Masih Banyak Bergantung Ekonomi Global

Sementara itu, untuk kebijakan bilateral swap menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo telah dilakukan efektif dengan sejumlah negara. Hal itu di antaranya untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi antar pelaku ekonomi kedua negara, menggunakan mata uang lokal masing-masing seperti rupiah. “Ke depan kerja sama semacam ini akan diperkuat dan diperluas,” katanya.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

10 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

22 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

23 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

4 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya