Bank Indonesia: Uang Beredar Tumbuh Melambat pada November 2018

Selasa, 1 Januari 2019 08:55 WIB

Seorang perempuan menunjuukan uang pecahan lama yang akan ditukarkan nasabah di kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 17 Desember 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada November 2018. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal mengatakan posisi M2 tercatat Rp 5.670 triliun atau tumbuh 6,6 persen (yoy) pada November 2018.

Baca juga: Di Medan, BI Terima Penukaran Uang Lama Rp 526 Juta

"Pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,2 persen (yoy)," kata Agusman dalam keterangan tertulis, Senin, 31 Desember 2018.

Agusman mengatakan perlambatan M2 dipengaruhi oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi yang tumbuh melambat menjadi masing-masing sebesar 5,0 persen (yoy) dan 7,1 persen (yoy) pada November 2018. Pertumbuhan itu melambat jika dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,3 persen (yoy) dan 7,6 persen (yoy).

"Pertumbuhan M2 yang melambat dipengaruhi penurunan aktiva luar negeri bersih dan perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih," kata dia.

Menurut Agusman, aktiva luar negeri bersih pada November 2018 mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam menjadi -2,4 persen (yoy) dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar -0,7 persen (yoy). Sementara itu, kata dia, aktiva dalam negeri bersih pada November 2018 juga tumbuh melambat menjadi 10,0 persen (yoy), dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 10,4 persen (yoy).

"Perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih bersumber dari penurunan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat dari semula tumbuh -3,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi -3,5 persen (yoy) pada November 2018," kata Agusman.

Di samping itu, kata dia, penyaluran kredit perbankan pada November 2018 juga tumbuh melambat dari 13,1 persen (yoy) pada bulan lalu menjadi 11,9 persen (yoy).

Agusman mengatakan transmisi suku bunga kebijakan Bank Indonesia terus berlanjut terutama pada suku bunga simpanan berjangka. "Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka seluruh tenor mengalami kenaikan pada November 2018," ujarnya.

Bank Indonesia mencatat suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan masing-masing sebesar 6,72 persen, 6,59 persen, 6,90 persen, 6,41 persen, dan 7,00 persen, meningkat dibandingkan besaran suku bunga pada bulan sebelumnya sebesar 6,56 persen, 6,42 persen, 6,74 persen, 6,31 persen, dan 6,93 persen. Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada November 2018 relatif mengalami peningkatan yakni sebesar 3 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 10,92 persen.

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

14 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

1 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya