Sebuah masjid yang masih berdiri usai diterjang tsunami selat sunda di kawasan pemukiman penduduk di desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu, 23 Desember 2018. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Region Manager Communication & CSR Sumbagsel Pertamina, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan Pertamina menyerahkan bantuan tahap dua untuk pengungsi di Lampung Selatan pasca tsunami Selat Sunda. Rifky mengatakan bantuan tahap kedua ini difokuskan untuk kebutuhan mendasar sebagai upaya pertama normalisasi kebutuhan masyarakat pasca bencana.
“Tambahan yang kami fokuskan pada tahap kedua ini adalah matras atau alas tidur dan susu kemasan siap saji untuk menyeimbangkan gizi, khususnya anak-anak yang dalam beberapa hari terakhir hanya mengkonsumsi makanan instan,” kata Rifky dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Desember 2018.
Pada 22 Desember lalu, longsoran erupsi Gunung Krakatau memicu tsunami di Selat Sunda. Bencana ini berdampak pada pesisir barat Banten serta Lampung Selatan.
Dalam rilis BNPB per tanggal 25 Desember pukul 13.00, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 429 jiwa. Selain itu, 1.485 orang menjadi korban luka-luka, 154 masih hilang, dan 16.082 jiwa mengungsi.
Menurut Rifky, Pertamina menyerahkan bantuan senilai Rp 50 juta dalam bentuk sembako, obat-obatan, pakaian, alat mandi, selimut dan alas tidur, terpal, susu, dan lampu darurat sebagai sumber penerangan. Setelah menyalurkan bantuan, tim Relawan Pertamina juga kembali melakukan koordinasi bersama Bupati Kalianda dan BUMN lainnya.
“Koordinasi menjadi penting untuk memastikan bantuannya tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat guna. Bersama-sama kita mendata kebutuhan dan titik lokasi pengungsian (korban tsunami Selat Sunda) sebagai antisipasi langkah selanjutnya,” ujar dia.