Kemenhub Kerahkan 4 Kapal Evakuasi Warga Sebesi Setelah Tsunami

Rabu, 26 Desember 2018 18:21 WIB

Kondisi Pulau Sebesi setelah diterjang tsunami, Lampung, Ahad, 23 Desember 2018. Foto: Kades Sebesi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mengerahkan empat kapal untuk mengevakuasi para pengungsi akibat bencana tsunami di Selat Sunda yang terisolir di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku di Provinsi Lampung. Diperkirakan jumlah warga di dua pulau itu berjumlah sekitar 1.000 orang.

Baca: Selat Sunda Perlu Sistem Peringatan Tsunami Seperti di Jepang

Empat kapal yang disiapkan untuk mengangkut para pengungsi di Pulau Sebesi dan Sebuku antara lain adalah Kapal Patroli KPLP. KNP. Jembrio P.215 dan KNP. Trisula P.111 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, kapal KM. Sabuk Nusantara 66 yang dioperatori PT. Pelni dan kapal penyeberangan KMP. Jatra 3 milik PT. ASDP Indonesia Ferry.

"Kemarin, KNP. Jembio telah mengevakuasi 116 orang dari Pulau Sebesi dan Sebuku," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus. H. Purnomo, dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Desember 2018.

Menurut Agus, kondisi disana sangat memprihatinkan lantaran banyaknya pengungsi yang masih belum tersentuh dan mereka ingin dievakuasi dari Pulau tersebut. Oleh karena itu, Kemenhub memutuskan untuk kembali mengirimkan kapal guna mengevakuasi pengungsi yang hendak keluar dari pulau tersebut.

Agus mengatakan nantinya seluruh pengungsi di Pulau Sebesi dan Sebuku akan dievakuasi ke dermaga 5 Bakauheni Lampung. Agus juga menjelaskan bahwa para petugas SAR termasuk petugas dari Ditjen Perhubungan Laut terus berupaya memberikan bantuan dan menolong para korban bencana tsunami di Selat Sunda.

Adapun Kapal KM. Sabuk Nusantara 66 semalam dilepas oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko telah berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa dan tiba di Pulau Sebesi hari ini pada puku 08.00 WIB membawa bantuan kemanusiaan dan tim medis.

"Nantinya kapal tersebut akan digunakan untuk mengangkut para pengungsi di pulau tersebut bersamaan dengan kapal KNP. Jembio yang sudah dulu tiba," tutur Agus.

Untuk kapal KNP. Trisula telah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok dan kapal KMP. Jatra 3 dari Pelabuhan Bakauheni keduanya tiba di Pulau Sebesi pada hari ini pukul 09.00 WIB yang juga disiapkan untuk mengevakuasi para pengungsi di Pulau tersebut.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Pangkalan KPLP Tanjung Priok, Pujo Kurnianto menjelaskan bahwa banyak pengungsi yang ingin segera dievakuasi oleh kapal patroli KNP. Jembio kemarin namun karena keterbatasan kapasitas kapal, maka Kemenhub kerahkan 3 kapal lagi sehingga seluruhnya berjumlah 4 kapal untuk membantu evakuasi para pengungsi di pulau tersebut.

Menurut Pujo yang ikut ke Pulau tersebut, rasa cemas masih dirasakan para pengungsi di pulau Sebesi yang takut kejadian tsunami akan terulang lagi sehingga para pengungsi menginginkan untuk dapat dievakuasi keluar dari pulau tersebut.

Berita terkait

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

11 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

18 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

6 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

9 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

10 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

10 hari lalu

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.

Baca Selengkapnya

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

10 hari lalu

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.

Baca Selengkapnya