BI Prediksi CAD Triwulan IV 2018 di Atas 3 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 20 Desember 2018 19:08 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo (dua dari kiri) bersama jajarannya memberikan keterangan kepada wartawan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility 25 bps menjadi 6,25 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memprediksi defisit neraca transaksi berjalan (CAD) pada triwulan IV 2018 berada di atas 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal tersebut disebabkan adanya defisit neraca perdagangan sebesar sekitar US$ 2,05 miliar pada November 2018.

Baca juga: Ekonomi AS Landai, BI Prediksi Arus Modal Asing Balik ke RI 2019

"Jangan terlalu kaget kalau di triwulan empat itu bisa sedikit di atas tiga persen dari PDB," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 20 Desember 2018.

Tapi, lantaran pada triwulan I angka defisit transaksi berjalan itu cenderung rendah, ia meyakini secara keseluruhan tahun 2018 besar CAD masih di sekitar 3 persen dari PDB. Pada triwulan III 2018 defisit transaksi berjalan tercatat US$ 8,8 miliar atau 3,37 persen dari PDB.

Walau demikian, Perry mengatakan angka tersebut belum masuk ke dalam kondisi yang mengkhawatirkan atau alarming. Malahan, menurut dia, apabila dalam kondisi normal, angka tersebut masih termasuk baik untuk Indonesia. Apalagi, komposisi impor belakangan adalah adalah impor produktif.

"Sebagian besar komposisi impornya itu buat barang modal dan bahan baku, itu produktif," kata Perry.

Jadi persoalan berikutnya bukanlah tingginya angka defisit transaksi berjalan, namun bagaimana cara memastikan CAD diimbangi dengan surplus neraca modal. "Karena itu kami sepakat tahun depan lebih baik kita turunkan CAD ke arah 2,5 persen PDB di 2019."

Selain defisit transaksi berjalan, Perry memprediksi Indonesia mencetak surplus neraca pembayaran pada triwulan IV 2018. Hal itu didukung dengan arus modal masuk yang tercatat mencapai US$ 7,9 miliar dolar pada November, baik dalam pembelian surat berharga negara, saham, maupun penerbitan obligasi koorporasi di global.

"Secara keseluruhan di 2018 dan triwulan IV, surplus neraca modal akan lebih tinggi dari defisit transaksi berjalan. Jadi secara keseluruhan, kami perkirakan di triwulan IV neraca pembayaran akan surplus," ujar Gubernur BI tersebut.

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

4 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

23 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

8 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

9 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

9 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

9 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya