Ada Perang Dagang, Menperin: Pabrik dari Cina Bakal Pindah ke RI

Kamis, 13 Desember 2018 19:20 WIB

Kapal Perang AS dan Jepang menggelar latihan perang bersama di Laut Cina Selatan di tengah ketegangan perang dagang AS dan CIna pada Jumat, 31 September 2018. Express.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina memberi manfaat dan peluang tersendiri bagi Indonesia. Sebab, sejumlah perusahaan manufaktur yang sebelumnya memiliki pabrik di Cina mulai berancang-ancang pindah ke Indonesia.

"Dalam kondisi perang dagang, kita punya opportunity karena kita dianggap stabil dan demokratis," ujar Airlangga di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 13 Desember 2018. Di samping itu, Indonesia juga dinilai memiliki pasar terbesar dan bisa mengakses pasar Asia Tenggara.

Salah satu perusahaan yang dikabarkan bakal merelokasi pabriknya ke Indonesia adalah perusahaan produsen iPhone, Pegatron. Selain perusahaan asal Taiwan itu, Airlangga mengatakan ada beberapa perusahaan manufaktur yang juga berancang-ancang masuk ke Indonesia.

"Misalnya industri sepatu yang melirik Jawa Tengah, lalu elektronik, tekstil, clothing, alas kaki, juga beberapa industri baja tambahan juga," ujar Airlangga.

Selain itu, Airlangga mengatakan sebuah perusahaan otomotif asal Korea Selatan juga sudah melakukan pembicaraan. Kendati ia belum mau membocorkan perusahaan apa yang dia maksud. "Kita tunggu sampai dia daftar ke BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)," ucap dia. Ia menargetkan ihwal perizinan bisa masuk pada triwulan I 2019.

Advertising
Advertising

Terkait Pegatron, Airlangga menyebut investasi yang bakal masuk ke Indonesia dari perusahaan Taiwan itu berkisar US$ 1 miliar. "Kami juga terus memonitor dan kelihatannya itu menjadi salah satu yang masuk di Batam, kita tunggu saja sampai dia memasukkan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal," ujar dia.

Sebelumnya, Nikkei Asian Review memberitakan Pegatron telah memutuskan untuk merelokasi pabriknya dari Cina ke sejumlah negara, di antaranya Indonesia. Langkah diversifikasi itu diambil perseroan merespons persoalan perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat.

Perusahaan manufaktur produk elektronik itu dikabarkan sedang mempersiapkan untuk memindahkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif bea masuk ke AS terhadap produk Cina ke sebuah pabrik sewaan di Batam dalam enam bulan ke depan. Pengenaan tarif bea masuk ini akibat dampak perang dagang antara AS dan Cina.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

11 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

12 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

19 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya