Rata-rata Gaji Pegawai Indonesia Diprediksi Naik 8 Persen di 2019

Minggu, 9 Desember 2018 16:04 WIB

Ilustrasi negosiasi gaji. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rerata gaji pekerja di Indonesia pada 2019 diprediksi mengalami kenaikan sebesar 8,0%. Kenaikan ini dinilai seiring dengan optimisme pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian Tanah Air.

Baca juga: Kenaikan Gaji PNS 2019, Fitra: Ada Upaya Pencitraan

Proyeksi itu didasari oleh hasil studi tahunan PT Mercer Indonesia, Total Remuneration Survey (TRS), tentang kompensasi dan gaji terhadap 545 perusahaan di Indonesia dari 8 sektor industri.

Adapun, 8 sektor industri tersebut a.l. teknologi, pertambangan, kimia, otomotif, barang konsumer, ilmu hayati, jasa keuangan, dan jasa pertambangan.

Career Business Leader PT Mercer Indonesia Astrid Suryapranata menjelaskan, para pelaku industri di Indonesia optimistis dengan kondisi perekonomian domestik pada tahun depan meski ada perhelatan pemilihan umum.

Advertising
Advertising

“Tahun depan, gaji pekerja lokal Indonesia [diproyeksi] naik 8,0%. Nilai inflasi juga diperkirakan naik pada tahun depan sehingga anggaran tiap perusahaan juga ditingkatkan. Mereka [pengusaha] optismistis dengan kondisi Indonesia pada 2019,” ujarnya, seperti dilansir Bisnis.com, Ahad 9 Desember 2019.

Sepanjang tahun ini, sebutnya, rerata kenaikan gaji di Tanah Air adalah 7,6% alias stagnan dari 2017.

“Tahun ini, kenaikan gaji paling tinggi adalah dari sektor pertambangan dan ilmu hayati , yang masing-masing sebesar 8,4% dan 8,2%. Untuk tahun depan, ilmu hayati dan industri kimia yang kenaikannya sebesar 8,8% dan 8,2%,” kata Astrid.

Prediksi kenaikan gaji secara keseluruhan dinilai mencerminkan kepercayaan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia menghadapi 2019.

Sebanyak 80% perusahaan yang disurvei mengaku bergantung kepada kinerja perusahaan sebagai faktor penentu kenaikan gaji. 96% bergantung pada kinerja karyawan, dan 77% pada posisi/jabatan karyawan.

<!--more-->

“Faktor inflasi lebih utama. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menyadari struktur dan skala upah yang diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.1/2017 tentang Struktur dan Skala Upah. Selain itu juga, ada yang melihat lama bekerja karyawan sebagai penentu gaji,” tuturnya.

Kenaikan gaji ini, lanjutnya, tak hanya dinikmati oleh para staf karyawan saja tetapi juga level expertise.

“Beberapa tahun lalu, saat kenaikan inflasi cukup besar, perusahaan-perusahaan ada yang tidak menaikan gaji untuk karyawan yang level atas,” ucapnya.

Selain itu, sebutnya, kenaikan gaji yang berbeda-beda antarsektor industri juga menjadi alasan para pekerja dalam mencari mata pencarian berdasarkan tinggi atau rendahnya gaji.

Astrid menambahkan di negara-negara berkembang, kenaikan gaji tertinggi pada 2019 diprediksi terjadi di Bangladesh(10%), India (9,2%), dan Vietnam (9,8%).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menuturkan, kenaikan gaji di sektor jasa keuangan terutama untuk industri asuransi dilakukan setiap tahunnya.

Adapun, kata Togar, gaji karyawan disesuaikan dgn peraturan yg berlaku seperti upah minimum regional, inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

<!--more-->

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, untuk industri ritel, kenaikan gaji bergantung pada kemampuan masing-masing perusahaan ritelnya.

“Kami berharap prospek tahun depan memang lebih baik dari tahun ini. Naik atau tidaknya alokasi anggaran gaji tergantung tiap perusahaan, laba-ruginya. Namun, saya kira pasti naik, besarannya saja yang beda-beda,” tuturnya.

Selain itu, sambungnya, tinggi atau tidaknya kenaikan gaji seorang karyawan didasarkan pada kinerja dan keahlian yang dimiliki masing-masing karyawan.

“Kalau dia memiliki keahlian yang tidak dimiliki banyak pekerja lain tentu gajinya lebih tinggi,” ucap Roy.

Di sisi lain, pengamat ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak tak memungkiri besaran gaji menjadi faktor penentu lama atau tidaknya seseorang bekerja.

“Biaya untuk hidup ini banyak. Jadi gaji menjadi penentu. Seperti contohnya, saat sektor tambang jatuh karena harga komoditas, pekerja di tambang mencari kerja di sektor lain," kata dia. "Ini sektor tambang tengah naik, banyak yang mencari kerja di sektor tambang karena gaji pasti tinggi."

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

5 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

6 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

8 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

25 hari lalu

Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

Sekretaris Perusahaan Indofarma, Warjoko Sumedi membeberkan penyebab keuangan perusahaan yang merugi selama tiga tahun belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

26 hari lalu

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Warjoko Sumedi angkat bicara menanggapi desakan para karyawan yang meminta pembayaran gaji dan THR.

Baca Selengkapnya

Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

26 hari lalu

Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

SP PT Indofarma meminta agar manajemen segera memberikan kepastian kapan hak upah dan THR.

Baca Selengkapnya

Usai Demo Ribuan Karyawan PT DI Desak THR dan Gajinya Segera Dibayar, Manajemen Buka Suara

27 hari lalu

Usai Demo Ribuan Karyawan PT DI Desak THR dan Gajinya Segera Dibayar, Manajemen Buka Suara

PT DI buka suara perihal pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1445 H dan gaji ke para karyawannya yang sebelumnya dipersoalkan.

Baca Selengkapnya