Presiden Joko Widodo meninjau rumah murah di Villa Kencana Cikarang dala Program Sejuta Rumah di Jawa Barat, 4 Mei 2017. Sejak awal Januari hingga akhir November 2017, sudah terbangun 751.973 rumah dalam Program Sejuta Rumah. TEMPO/Tony Hartawan
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 29 April 2015 lalu berhasil menembus angka satu juta unit. Capaian Program Satu Juta Rumah ini, kata Basuki, dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang meningkat dan pada November 2018 ini telah tercapai pembangunan 1.041.323 unit rumah.
“Capaian itu tidak terlepas dari kontribusi dan peran pemerintah, pemerintah daerah, perbankan dan para pengembang perumahan,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 8 Desember 2018.
Karena itu, ia mendorong Real Estate Indonesia (REI) sebagai salah satu asosiasi pengembang perumahan untuk terus memberikan kontribusi dalam pembangunan hunian berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ia menjelaskan selain peningkatan peran stakeholders, diperlukan inovasi dan terobosan, antara lain terbentuknya Land Banking System, mendorong inisiatif pembiayaan kreatif seperti kredit mikro, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), kemitraan badan usaha dan partisipasi masyarakat serta mendorong pengembangan perumahan skala besar.
Basuki juga mengapresiasi upaya DPP REI untuk menyelenggarakan pertemuan Federasi Real Estat Internasional tersebut di Indonesia dengan mengusung tema Rumah Terjangkau dan Pengembangan Pariwisata (Affordable Housing and Tourism Development).
"Saya berharap, dengan forum ini Indonesia dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat internasional mengenai penyelenggaraan affordable housing yang melibatkan pihak swasta sebagai solusi penyediaan perumahan bagi MBR di dunia," ujar Basuki.
Lewat forum tersebut, ia juga berharap dapat mengembangkan industri properti nasional menuju panggung global. Ia juga mengatakan perlu mendorong investasi internasional masuk ke Indonesia untuk mendapatkan modal baru sehingga pertumbuhan sektor-sektor penting perekonomian seperti properti dapat lebih berkembang.