TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis pencapaian Program Sejuta Rumah tahun 2018 akan lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya mengingat per Agustus ini sudah mencapai 582.638 unit.
Baca juga: Program Sejuta Rumah 2018 hingga Agustus Capai 582.638 Unit
"Kami optimistis karena masih punya waktu sekitar 4,5 bulan, di akhir tahun mencapai satu juta rumah dengan proporsi 60-70 persen rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Pada tahun 2015, capaian Program Sejuta Rumah sebanyak 669.770 unit, tahun 2016 sebanyak 805.169 unit, dan tahun 2017 sebanyak 904.758 unit.
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan rumah rakyat, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Program Satu Juta Rumah pada 29 April 2015.
Baca Juga:
Baca juga: Program Sejuta Rumah Capai 904.758 Unit Hunian di 2017
Program Sejuta Rumah adalah gerakan bersama yang diinisiasi oleh seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pengembang Perumahan, Perbankan, Perusahaan Swasta dan masyarakat untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia.
Pelaksanaan program ini terdiri atas pembangunan rumah susun sewa (rusunawa), rumah khusus, dan rumah swadaya dengan dana yang bersumber dari APBN dan APBD, rumah umum oleh pengembang yang difasilitasi atau disubsidi lewat APBN melalui skema Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan subsidi selisih bunga, dan bantuan uang muka, serta rumah yang dibangun pengembang tanpa subsidi.
Ada pun lokasi terbanyak pembangunan rumah untuk program tersebut masih didominasi di Pulau Jawa dengan kontribusi sekitar 60 persen.
ANTARA