Luhut Sebut Kapal Sitaan Bisa Diserahkan ke Nelayan

Jumat, 7 Desember 2018 05:21 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan merayakan ulang tahun di parkir Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018. TEMPO/ Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bakal kembali menggelar rapat soal penanganan kapal sitaan pada Senin, 17 Desember 2018. Rapat itu akan membahas jumlah kapal sitaan yang akan dibawa ke pengadilan.

Baca: Luhut Singgung Meikarta: Investasi Trus Ketangkap, Kan Kampungan

"Nah itu, kami akan rapat soal itu," ujar Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis, 6 Desember 2018. Menurut dia, pengadilan lah yang nanti akan memutuskan nasib kapal-kapal sitaan itu. Kapal sitaan tersebut nantinya bakal diputuskan, misalnya diserahkan kepada pemerintah.

Lantas, Luhut mengatakan kapal-kapal itu nantinya bisa diserahkan kepada koperasi nelayan, dipergunakan untuk nelayan, atau dijadikan rumpon. Soal opsi penenggelaman kapal, Luhut tidak berkomentar. "Kalau enggak bisa dipakai lagi, maka dijadikan rumpon."

Sebelumnya, pada Senin, 3 Desember lalu, Luhut berujar setidaknya ada 1.300 kapal penangkap ikan ilegal yang disita oleh negara. Karena itu, ia mengatakan perkara tersebut mesti segera dicarikan jalan keluar agar tidak menumpuk dan menjadi bangkai kapal di pelabuhan.

Advertising
Advertising

Kala itu, ia mengatakan penenggelaman kapal merupakan pilihan terakhir. Menurutnya, jika kapal tersebut masih dapat digunakan dan memiliki nilai ekonomi, lebih baik dilelang atau diserahkan ke koperasi nelayan agar bisa dimanfaatkan.

Dalam rapat kemarin, Luhut mengatakan telah bersepakat soal pengertian kapal asing. Kata dia, kapal asing yang sudah dibeli oleh orang Indonesia akan diakui resmi sebagai milik orang Indonesia. "Sudah enggak ada lagi namanya kapal asing, itu kapal orang Indonesia."

Dengan demikian, apabila kapal itu melakukan kesalahan di perairan Indonesia, maka harus ditindak sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. "Jadi jangan dibilang kapal asing enggak boleh operasi di sini kalau kapal itu misalnya sudah menjadi milik kamu," kata Luhut.

CAESAR AKBAR | CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

27 menit lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

3 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

1 hari lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

4 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya