Dwi Soetjipto, Dicopot dari Pertamina Jadi Bos SKK Migas

Senin, 3 Desember 2018 17:48 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru Dwi Soetjipto (kiri) dan Bekas Kepala SKK, Amien Sunaryadi usai pelantikan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin, 3 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan Baru saja melantik Dwi Soetjipto sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas. Dwi Soetjipto ditunjuk menggantikan Amien Sunaryadi yang telah memasuki masa pensiun.

Baca juga: Kepala SKK Migas: 4 Hambatan Paling Sulit di Operasi Hulu Migas


"Saya berjanji akan setia dan taat pada Undang-Undang Dasar 1945, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja sebaik-baiknya, penuh rasa tanggung jawab, danakan menjaga integritas, dan tidak menyalahgunakan kewenangan," kata Dwi Soetjipto saat dilantik oleh Jonan, Senin, 3 Desember 2018.

Dwi Soetjipto bukan nama baru di sektor energi Indonesia. Ia pernah memimpin perusahaan energi pelat merah PT Pertamina (Persero) mulai tahun 2014 hingga dicopot pada awal 2017.

Ia dicopot dari jabatan Direktur Utama bersamaan dengan wakilnya, Ahmad Bambang. Kala itu, Komisaris Pertamina Gatot Tri Hargo mengatakan dua orang pentolan Pertamina itu dicopot lantaran permasalahan kepemimpinan.

Ada beberapa peristiwa tercatat kala Dwi Soetjipto menukangi Pertamina. Peristiwa itu antara lain adalah saat ia mengumumkan pembubaran salah satu anak usaha Pertamina yang dinilai merugikan, yakni Petral. Pada zaman dia pula perseroan mengeluarkan produk anyar yaitu Pertalite.

Pada masa jabatan Dwi Soetjipto, Pertamina sempat dianugerahi perusahaan dengan predikat The Best Downstream Service & Solutions Company. Sementara, Dwi Soetjipto diganjar prediket Asia Best CEO dalam Oil and Gas Awards 2015 oleh Majalah Internasional World Finance.

Sebelum berkiprah di industri energi, alumni Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh November ini malang melintang di industri semen. Dwi Soetjipto pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk pada periode 2012 - 2014. Pada era itu, perseroan menyatukan Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa. Kala itu Semen Indonesia melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan membuka pabrik di Vietnam.

Semen Indonesia tak lain adalah transformasi dari PT Semen Gresik (Persero) yang dikomandoi oleh pria kelahiran Surabaya 63 tahun silam itu sejak tahun 2005. Di bawah kendali Dwi Soetjipto, Semen Gresik menjelma menjadi raja semen di Asia Tenggara.

Pada 2012, Produksi Semen Gresik telah melebihi Siam Cement Thailand yang kala itu sempat menduduki posisi teratas dengan produksi 23 juta ton. Waktu itu, perseroan sukses memproduksi 25 juta ton semen dengan 12 pabrik yang mereka miliki.

Sejak lulus kuliah sarjana dari ITS, Dwi Soetjipto yang kini telah menyandang doktor dari Universitas Indonesia itu memulai karirnya di industri semen dengan bergabung ke PT Semen Padang. Di perusahaan itu, ia sempat menduduki posisi Direktur Penelitian dan Pengembangan selama delapan tahun sejak 1995. Selanjutnya, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama Semen Padang pada 2003 - 2005.

Di luar aktivitasnya sebagai bos perusahaan, Dwi Soetjipto juga tercatat aktif sebagai Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan di Institut Semen dan Beton Indonesia. Ia juga menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni ITS.

CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO


Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

13 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

18 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

40 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

41 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

43 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

45 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

53 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

7 Maret 2024

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

1 Maret 2024

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

29 Februari 2024

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

Pertamina EP menyebut temuan cadangan migas di Jawa Barat masih dalam evaluasi teknis, sehingga jadwal produksinya masih tentatif.

Baca Selengkapnya