Penyebab Inflasi Bulanan November 2018 Turun Jadi 0,27 Persen

Senin, 3 Desember 2018 12:38 WIB

18_ekbis_inflasi

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi pada November 2018 mencapai 0,27 persen month-to-month (mtm). Angka ini menurun tipis dibandingkan inflasi pada Oktober 2018 yang sebesar 0,28 persen tapi meningkat dibandingkan inflasi pada November 2017 yang hanya 0,2 persen.

Baca juga: Darmin Nasution Prediksi Inflasi November di Bawah 3 Persen

"Ini bukan karena adanya penurunan daya beli karena inflasi intinya masih tinggi (3,03 year-on-year/yoy), ini karena persiapan pemerintah lebih matang untuk mengantisipasi kenaikan harga di akhir tahun," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin,3 Desember 2018.

Untuk November 2018 ini, BPS juga mencatat inflasi tahun kalender (Januari-November) yaitu sebesar 2,5 persen atau mengalami kenaikan. Sebab, inflasi tahun kalender pada Oktober 2018 lalu masih sekitar mencapai 2,22 persen. Lalu terakhir inflasi tahunan atau yoy naik dari 3,16 persen pada Oktober 2018 menjadi 3,23 persen pada November 2018.

Suhariyanto menambahkan bahwa terjadi pula perubahan tren penyebab inflasi pada menjelang akhir tahun ini dibandingkan akhir tahun 2017 lalu. November 2018, inflasi dipicu sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan kontribusi tertinggi sebesar 0,1 persen. Sementara inflasi November tahun lalu justru didominasi kenaikan harga cabai merah, bawang merah, dan beras.

Sementara dari 82 kota yang disurvei, 70 kota
mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke, Papua sebesar 2,05 persen. "Kalau kita lihat, penyebab utama inflasi di Merauke lebih disebabkan karena kenaikan harga produk hortikultura seperti sayuran, udang, dan angkutan udara," ujarnya.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara. Deflasi terjadi karena penurunan harga cabai merah dan cabai rawit yang signifikan dengan sumbangan 0,03 persen dan 0,04 persen. Tapi secara umum, kata Suhariyanto, angka inflasi November 2018 masih terkendali karena berada di bawah interval Bank Indonesia yaitu sasaran 3,5 persen plus minus 1 persen.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

8 menit lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

6 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya