Perang Dagang Reda, Darmin Nasution: Rupiah Akan Semakin Menguat

Senin, 3 Desember 2018 11:09 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjajal kopi Pagur Arabica di diskusi tentang Agro Industri Kopi Global di Hotel Borobudur, Jakarta. Rabu, 8 Agustus 2018. Tempo / Caesar Akbar

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan nilai tukar rupiah berpeluang semakin membaik di tengah kabar terbaru soal hubungan antara Amerika Serikat dan Cina. Kedua negara sebelumnya setuju untuk meredakan ketegangan setelah keduanya terlibat perang dagang.

Baca juga: Darmin Nasution: Rupiah Memiliki Ruang Tembus Rp 13 Ribu per USD

"Saya kira berita dari kemarin soal perang dagang, ada peluang bahwa rupiah akan semakin menguat," kata Darmin dalam acara CEO Network di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Senin, 3 Desember 2018.

Pada Senin pertama Desember 2018 ini, nilai tukar rupiah sudah mencapai level Rp Rp 14.252 per dolar Amerika Serikat sesuai data Bank Indonesia. Nilai ini telah mengalami penurunan yang simultan. Lantaran pada 13 November 2018, kurs rupiah masih berada di level Rp 14.895 per dollar AS.

Darmin menyebut bahwa dalam sebulan terakhir, rupiah mengalami peningkatan tercepat di bandingkan negara berkembang lain di ASEAN, Brasil, India, maupun Afrika Selatan. Oleh sebab itu, kata dia, dengan terbukanya kemungkinan perdagangan lewat penguatan nilai tukar ini, maka Indonesia bisa menjalankan program ekonomi dengan lebih baik.

Kesepakatan sebelumnya diambil Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping, saat bertemu di KTT G20. Kedua pemimpin itu setuju untuk tidak lagi menaikkan tarif per 1 Januari 2019. Melalui kesepakatan ini, Presiden Trump akan meninggalkan tarif US$ 200 miliar atas barang-barang impor cari Cina. Trump juga setuju untuk tidak lagi menaikkan tarif impor sebesar 25 persen atas barang – barang dari Cina.

“Cina juga setuju untuk membeli barang-barang substansial seperti bidang pertanian, energi, industri dan produk lainnya dari Amerika Serikat guna mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara,” tulis Gedung Putih. Dikutip dari Reuters, Minggu, 2 Desember 2012, kedua pemimpin setuju untuk menggelar perundingan terkait perubahan struktural demi mendorong adanya transfer teknologi, perlindungan intelektual properti, hambatan non-tarif, upaya mencegah pencurian siber, gangguan siber, jasa dan pertanian.

Darmin melanjutkan, pemerintah selama ini menggunakan penekanan kebijakan pada supply side seperti pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, dan pertanahan. "Kalau supply side berkembang baik, tentu demand side harus juga dijaga," ujarnya. Demand side yang dimaksud Darmin adalah investasi, ekspor dan konsumsi.

Nah, menurut Darmin, kebijakan untuk menggenjot ekspor inilah yang masih kurang. Maka kebijakan pemerintah kedepan akan semakin ditekankan untuk memperbaiki pertumbuhan ekspor. "Agar kami masih bisa melalui transformasi ekonomi dengan lebih baik," ujarnya.

Baca berita rupiah lainnya di Tempo.co

SUCI SEKARWATI

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

4 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya