Kurangi Limbah, Minimarket Setuju Kantong Plastik Berbayar

Reporter

Antara

Minggu, 2 Desember 2018 08:57 WIB

Aktivis lingkungan mengkampanyekan pengurangan penggunaan tas plastik di sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (26/4). Mereka menukar tas plastik dengan tas reusable secara gratis, untuk memperingati Hari Bumi. TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Bandarlampung - Pengelola toko dan minimarket di Kota Bndarlampung, Provinsi Lampung banyak yang menyetujui penggunaan bungkus atau kantong plastik berbayar pada toko dan minimarket agar dapat mengurangi limbah plastik, meskipun masih ada yang menolaknya.

BACA: 1 Desember 2018, Bogor Larang Penggunaan Kantong Plastik

Agung, Kepala Chandra Mart di Kota Bandarlampung, mengatakan setuju saja penggunaan bungkus plastik berbayar diterapkan di minimarket agar limbah plastik berkurang. "Sampah plastik itu kan susah hancur, bertahun-tahun juga belum tentu hancur," katanya Minggu, 2 Desember 2018.

Namun menurutnya lagi, semua itu kembali kepada masyarakat, karena bila diberlakukan tapi masyarakat juga tetap tidak mempunyai kesadaran akan bahaya sampah plastik, sekali pun diterapkan aturan berbayar mereka tetap akan membelinya.

Febriani, Kepala Indomart di Jalan Laksamana Malahayati Bandarlampung juga mengaku setuju bila diberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar itu, namun harus disosialisakan terlebih dahulu ke masyarakat agar mereka tidak menganggap bahwa penjualan bungkus plastik ini untuk keuntungan para kasir dan pengelola toko/minimarket bersangkutan.

"Bila diberlakukan nanti dikiranya bisa-bisaan kami mas, padahal sudah ada peraturannya jadi masyarakat harus diberitahu dulu," katanya lagi.

Namun, Anggi Prasetya Kepala Alfamart Jalan Cut Meutia Kelurahan Gulak-galik Bandarlampung mengatakan cara itu sebenarnya sudah pernah diterapkan beberapa tahun lalu, namun sekarang sudah tidak lagi. "Saya kurang setuju karena apabila diberlakukan itu akan mengurangi juga minat masyarakat membeli di minimarket," katanya pula.

BACA: Diet Kantong Plastik, KLHK Bagikan 2 Ribu Tas Belanja di Pasar

Wawan, salah satu warga Kota Bandarlampung mengatakan setuju penerapan kantong plastik berbayar itu, agar mengurangi limbah plastik, karena limbah plastik belum tentu hancur dalam jangka waktu lama.

Dia mencontohkan, seperti di Korea bila mau beli barang banyak harus membawa kantong plastik sendiri, karena minimarket di sana menjual kantong plastik dengan harga relatif mahal, sehingga dapat meminimalkan penggunaan kantong plastik oleh masyarakat. Namun semuanya kembali kepada kesadaran masyarakat kita, katanya pula.

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

4 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

4 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Pengutil 2 Sabun Wajah Seret Seorang Kasir di Minimarket Semarang, Jual Barang Curiannya Rp 80 Ribu

10 hari lalu

Pengutil 2 Sabun Wajah Seret Seorang Kasir di Minimarket Semarang, Jual Barang Curiannya Rp 80 Ribu

Aksi pengutil di sebuah minimarket di Jalan Tlogosari Semarang itu viral karena seorang kasir yang mencoba menangkapnya terseret motor lalu terjatuh.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

14 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

32 hari lalu

Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

36 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

40 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Suami Istri di Tangerang, Pelaku Pencurian Uang dan Handphone di 16 Minimarket

47 hari lalu

Polisi Tangkap Suami Istri di Tangerang, Pelaku Pencurian Uang dan Handphone di 16 Minimarket

Polisi menangkap pasangan suami istri, pelaku pencurian di 16 minimarket di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya

Viral, Video Aa Gym Tegur Kumpulan Pemuda Nongkrong di Daarut Tauhiid, Minimarket Disegel

56 hari lalu

Viral, Video Aa Gym Tegur Kumpulan Pemuda Nongkrong di Daarut Tauhiid, Minimarket Disegel

Aa Gym membuat video saat menegur kumpulan anak muda nongkrong di minimarket di lingkungan pesantrennya yang berbuntut penyegelan.

Baca Selengkapnya

Satpol PP Segel Minimarket di Bandung karena Langgar Perda, Ditindaklanjuti Setelah Ada Keluhan AA Gym

56 hari lalu

Satpol PP Segel Minimarket di Bandung karena Langgar Perda, Ditindaklanjuti Setelah Ada Keluhan AA Gym

Satpol PP Kota Bandung menyegel sebuah minimarket di Jalan Gegerkalong karena melanggar ketentuan Perda setelah keluhan Aa Gym.

Baca Selengkapnya