KTT G20 Digelar, JK Harap Tensi Perang Dagang AS - Cina Menurun

Sabtu, 1 Desember 2018 09:35 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua dari kiri), berfoto dengan para pemimpin G20 dalam KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat, 30 November 2018. JK didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Buenos Aires - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK berharap tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina bakal menurun seiring dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20. Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping akan bertemu empat mata atau menggelar bilateral meeting di sela-sela KTT G20 pada hari ini, Sabtu, 1 Desember 2018 waktu setempat.

Baca: KTT G20 Digelar, Pemerintah Bersiap Siasati Efek Perang Dagang

"Kami harapkan juga hubungannya (AS) dengan Cina membaik tahap demi tahap," ujar JK di Buenos Aires, Kamis, 29 November 2018. "Jika hubungannya memburuk maka akan berimbas pada negara-negara, termasuk Indonesia."

Lebih jauh, JK menyebutkan, jika industri AS dan Cina menurun pasti berdampak pada nilai ekspor Indonesia. Saat ini harga komoditas primer, seperti batu bara, kelapa sawit (palm oil), dan karet, sudah mengalami penurunan sejak Trump mengumumkan kenaikan tarif impor.

Bahkan, tren penurunan mulai menyentuh titik terendah seperti yang terjadi pada 2014. Artinya, Pemerintah Indonesia harus mewaspadai dampak lanjutan dari perang dagang yang bakal terjadi apabila tidak ada kesepakatan yang tercipta.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya, JK mengungkapkan dirinya sebagai perwakilan delegasi Indonesia di KTT G20 akan menyampaikan pidato terkait dampak perang dagang dan meminta AS dan Cina untuk mencari solusi. Indonesia juga akan mencari mitigasi apabila tidak ada titik temu antara Trump dan Xi.

Salah satunya, kata JK, dengan menilik ulang perjanjian dengan mitra dagang selain AS dan Cina. "Kami mau mempercepat perundingan dengan UE dan Australia untuk menggantikan menurunnya permintaan atau perdagangan dengan AS dan Cina," ucapnya.

Meski banyak pihak pesimistis bahwa pertemuan dua negara adidaya tersebut tidak akan membuahkan solusi terkait perang dagang. Namun, JK mengatakan tetap ada peluang bagi Indonesia di tengah memanasnya tensi sengketa dagang kedua negara.

JK menyatakan sebenarnya ada peluang untuk mengisi kekosongan permintaan dari ekspor Cina ke Negeri Abang Sam seiring berlangsungnya perang dagang. Beberapa negara berkembang justru berharap adanya efek positif dari kondisi ini.

Meski demikian, ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh negara-negara tersebut, yaitu mengolah komoditas primer menjadi barang bernilai tambah. "Yang berharap itu Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Bangladesh dapat mengisi pasar di AS (yang tidak dapat dimasuki oleh Cina). Semua tergantung kesanggupan kita memenuhi kebutuhan ini," kata JK.

KTT G20 telah resmi digelar di Costa Salguero Center, Buenos Aires, Argentina, Jumat, 30 November 2018. Pertemuan ini diikuti oleh 19 negara besar dunia dan perwakilan Uni Eropa (UE) tersebut mengusung satu agenda besar, yaitu mencari solusi perang dagang antara AS dan Cina.

Leader's Meeting G20 digelar pada 30 November-1 Desember 2018. Beberapa kepala negara hadir antara lain Presiden AS Donald Trump, Presiden Cina Xi Jinping, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Korea Selatan Moon Jae-In, Presiden Prancis Emannuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, PM Inggris Theresa May, PM Kanada Justin Trudeau, dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Pertemuan G20 membahas berbagai isu global, di antaranya ekonomi dan keuangan global, infrastruktur, investasi, energi, pembangunan, perdagangan, ketenagakerjaan, perubahan iklim, digitalisasi dan antikorupsi, kesehatan, kemitraan dengan Afrika, kesetaraan gender, pengungsi, dan terorisme.

Baca: Sri Mulyani di Pertemuan G20: Negara Maju Harus Konsisten

Aktivitas para pemimpin dunia dimulai pada Jumat pagi waktu setempat dengan menghadiri Leaders’s Retreat di Costa Salguero Centre. Tema pertemuan G20 kali ini adalah "Building Consensus for Fair and Sustainable Development" yang di dalamnya mencakup tiga prioritas, yakni meningkatkan inklusivitas, mobilisasi investasi swasta, dan pengembangan pangan untuk masa depan.

BISNIS

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

16 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

27 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Zelensky Undang Prabowo ke KTT Formula Perdamaian, Ini Alasannya

45 hari lalu

Zelensky Undang Prabowo ke KTT Formula Perdamaian, Ini Alasannya

Prabowo sebagai menteri pertahanan Indonesia pernah mengajukan usulan damai untuk Rusia Ukraina, tetapi pihak Ukraina menolaknya.

Baca Selengkapnya

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

47 hari lalu

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

Jusuf Kalla menolak Munas Golkar dipercepat. Menurut dia, Munas Golkar sudah ditetapkan pada Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

48 hari lalu

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

Anies dan Muhaimin akan menghadiri undangan buka puasa bersama JK sore ini. Menurut Timnas Amin ini adalah undangan terbatas JK ke beberapa tokoh.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

58 hari lalu

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

Menurut Said, JK tak mau ada beban politik di pemerintahan selanjutnya. JK tak mau beban ekonomi dan politik digabungkan.

Baca Selengkapnya

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

59 hari lalu

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

59 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

Mahfud Md mengatakan pernyataan Jusuf Kalla terkait Pemilu 2024 sebagai Pemilu terburuk sebagai pandangan seorang negarawan.

Baca Selengkapnya