Boediono Sebut Sistem Ekonomi Global Rentan Krisis

Rabu, 28 November 2018 20:21 WIB

Mantan Wakil Presiden Boediono berjalan meninggalkan gedung KPK seusai diperiksa di Jakarta, Kamis, 16 Novembe 2018. Kasus ini sebelumnya telah menyeret mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Budi Mulya masuk bui. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden di era pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono, Boediono, menyebut sistem perekonomian dunia rentan terhadap instabilitas maupun krisis. "Ekonomi global ini adalah ekonomi pasar atau kapitalisme dengan rambu-rambu abad ke-19 pada tingkat global," ujar dia di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu, 28 November 2018.

Baca: Kasus Century, Boediono Tiba di KPK Dikawal Pasukan Pengamanan

Menurut bekas Gubernur Bank Indonesia ini, sistem perekonomian berbeda dengan perekonomian nasional memiliki perangkat jauh lebih lengkap untuk mengoordinasikan secara baik kebijakan makro, fiskal, hingga moneter. Dengan kelengkapan perangkat itu, Boediono berujar risiko krisis dalam sistem perekonomian dapat diturunkan. "Rambu-rambu pemerintahan ini belum ada dalam perekonomian global sekarang, sehingga rawan terhadap krisis."

Dalam perekonomian global misalnya, Boediono berujar tidak ada yang bertanggung jawab atas perkembangan krisis yang terjadi belakangan ini. Dampaknya semua negara bingung dan tidak ada satu pun pihak yang bisa mengoordinasi. Oleh karena itu, langkah yang terbaik yang bisa dilakukan suatu negara adalah mengantisipasi datangnya krisis.

Antisipasi krisis, ujar Boediono, dapat dilakukan dengan mewaspadai atau mencermati variabel-variabel yang erat kaitannya dengan indikator krisis ke depan. "Apa yang kita lihat sekarang, bahwa masalah trade war antara para pelaku pasar, misalnya, pasti ada dampak negatifnya terhadap perekonomian dunia," kata Boediono.

Boediono mengatakan dampak negatif yang terasa ke dalam negeri, salah satunya adalah ekspor. Dengan terjadinya perang dagang itu, secara umum nilai ekspor Indonesia bakal mengalami penurunan. Di samping itu, pasar Indonesia juga bisa diserbu barang-barang impor lantaran negara-negara pengekspor ke AS mengalihkan pasarnya ke titik baru setelah adanya kebijakan tarif AS.

Di sisi lain bisa juga ada dampak positif yang direguk Indonesia. Misalnya, kata Boediono, bergeraknya investasi ke dalam negeri karena industri-industri di negara yang sedang mengalami perang dagang tidak bisa berproduksi secara optimal. "Mudah-mudahan saja ada," ujar Boediono.

Persoalan lainnya, adalah harga minyak. Saat ini, harga minyak adalah risiko tersendiri karena tidak bisa diprediksi. Beberapa waktu lalu, harga komoditas tersebut sempat melonjak di atas US$ 80 per barel, sementara sekarang harga itu merosot lagi di bawah US$ 60 per barel.

"Sehingga, harus menjaga risiko naik turun harga minyak agar tidak mempengaruhi kinerja ekonomi di dalam negeri," kata Boediono. "Jangan sampai APBN kita menjadi sandera dari harga minyak di luar."

Berita terkait

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

9 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

2 hari lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

6 hari lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

6 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

7 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

8 hari lalu

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.

Baca Selengkapnya

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

9 hari lalu

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

RUPS Tahunan Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR pada Rabu menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.

Baca Selengkapnya