Ekonomi RI Kalah dari Vietnam, Wamenkeu Jelaskan Alasannya

Kamis, 22 November 2018 15:55 WIB

Menteri Kesehatan Nila Moeloek berbincang dengan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 17 September 2018. Saat ini tunggakan pembayaran klaim untuk delapan rumah sakit umum daerah di Jakarta telah mencapai Rp 130 miliar. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan perekonomian Indonesia berbeda dengan Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Menurut Mardiasmo luas wilayah menjadi salah satu yang penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia belum bisa berlari kencang atau masih di kisaran 5 persen.

Baca: Berpidato di IEF, Prabowo Gunakan Bahasa Inggris dan Baju Betawi

"Ekonomi Indonesia berbeda dengan ekonomi Singapura, Thailand, dan Vietnam karena kalau kita lihat karena Indonesia luas sekali. Ada 34 provinsi, 34 gubernur, 500 lebih kabupaten kota yang digendong terus oleh presiden," kata Mardiasmo Mardiasmo di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.

Mardiasmo juga membandingkan Indonesia dengan negara yang pertumbuhan ekonominya sudah jauh dari 5 persen. Negara-negara di Eropa, seperti Jerman, Belanda, Belgia, kata dia juga negara kecil dibandingkan Indonesia. Mardiasmo mengatakan negara-negara Eropa, sama seperti Jawa Timur, dan juga sama ketika melihat Sabang sampai Merauke, dengan London sampai Ankara.

Menurut Mardiasmo Indonesia yang merupakan negara kepulauan, perlu suatu jembatan agar tercipta koneksi yang baik. Sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, kata dia, upaya yang pertama dilakukan adalah menyambungkan antar daerah Indonesia yang luas dan kaya itu supaya aktivitas ekonomi menjadi mudah merata dan saling terhubung, dengan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran.

Mardiasmo mengatakan pembangunan dimulai dari pinggiran. "Agar menyambung jadi satu. Konektivitas itu peradaban. Ada tol laut, nah bagaimana kita kirim barang ke Papua baliknya tidak kosong. Kereta api tidak ada di Sulawesi Selatan apalagi Papua. Maka ada Trans Sumtera, Trans Kalimantan," ujar Mardiasmo.

Advertising
Advertising

Mardiasmo yakin, konektivitas yang terwujud akan menghadirkan inklusifitas perekonomian antar daerah. Hal itu yang kemudian, kata dia, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan dan stabil.

Dengan adanya pembangunan dan konektivitas di daerah, kata Mardiasmo hal itu menunjukkan bahwa masyarakat kelas menengah atau bawah bisa terbantu oleh pemerintah, tentu juga dengan tetap memperhatikan kelas menengah atas yang taat membayar pajak.

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

4 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

9 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

10 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

11 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya