Janji Sandiaga Bila Terpilih: Cicil Utang Pemerintah Hingga Lunas

Selasa, 20 November 2018 07:07 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengunjungi sentra kerajinan industri kayu dan tanduk Subur Souvenir di Pucang Secang, Magelang, Sabtu, 17 November 2018. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengaku prihatin dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang dinilai semakin berat, di antaranya karena belitan utang. "Beneran 'ngenes', mengapa belum bisa mewujudkan kesejahteraan untuk rakyatnya. Ekonomi semakin berat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 19 November 2018.

Baca: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh Melambat

Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat menggelar dialog dengan perwakilan masyarakat seluruh Kabupaten Wonosobo di pusat kuliner Alur Alun-alun Wonosobo Jawa Tengah.

Ke depan, ia berjanji bila nanti Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terpilih menjadi presiden di tahun 2019, makan pihaknya akan memprioritaskan penyelesaian utang pemerintah tersebut. "Indonesia dibebani dengan utang. Insya Allah di era Prabowo- Sandi akan kami cicil utang hingga lunas," kata Sandiaga.

Dengan demikian, menurut Sandiaga, pemerintah bisa mulai membatasi ketergantungan pada asing guna mewujudkan Indonesia mandiri demi keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran anak negeri.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Sandiaga menyebutkan ekonomi Indonesia selayaknya bisa mandiri tanpa harus tergantung oleh bantuan negara asing. Pasalnya, Indonesia memiliki kekayaan alam yang besar. Selain itu ada pasar dan tenaga kerja serta ditambah bonus demografi di tahun 2020.

"Saya percaya Indonesia bisa mandiri, mengurangi ketergantungan pada asing, dengan menggenjot produksi nasional, membatasi impor bahan-bahan yang bisa diproduksi di dalam negeri," kata Sandiaga.

Sandiaga juga kembali mengingatkan, Indonesia punya potensi yang begitu besar untuk bisa berdiri sendiri. Para peserta diskusi yang kebanyakan perempuan emak-emak dan milenial ini mengeluhkan ekonomi yang sulit.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal sebelumnya mengatakan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat pada akhir triwulan III 2018. Pada akhir triwulan III 2018 ULN tercatat US$ 359,8 miliar, yang terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 179,2 miliar, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 180,6 miliar.

Agusman mengatakan ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2018 tersebut tumbuh 4,2 persen (yoy). Angka ini melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,7 persen (yoy).

"Perlambatan pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari melambatnya pertumbuhan ULN pemerintah, di tengah meningkatnya pertumbuhan ULN swasta," kata Agusman dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 November 2018.

Baca: Prabowo Sebut Ekonomi RI dalam Bahaya karena Utang

Agusman mengatakan ULN pemerintah tumbuh melambat pada triwulan III 2018. Posisi utang luar negeri pemerintah pada akhir triwulan III 2018 tercatat US$ 176,1 miliar atau tumbuh 2,2 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,1 persen(yoy).

ANTARA | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

8 menit lalu

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sikap Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan baru Prabowo-Gibran adalah cerminan sikap partainya.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 menit lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

45 menit lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pranowo memilih menjadi oposisi pemerintahan Prabowo guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

10 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

12 jam lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

13 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya