BI: Arus Modal Masuk Rp 24 T Sejak Awal November Kuatkan Rupiah

Reporter

Antara

Sabtu, 17 November 2018 15:43 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Solo - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan arus modal masuk yang tercatat sejak awal November 2018 sebesar Rp 24 triliun turut memberikan andil kepada pergerakan rupiah yang cenderung menguat.

Baca juga: BI Jelaskan Faktor-faktor Rupiah Menguat di Level Rp 14.500

"Dari awal November, 'inflow' Rp 24 triliun masuk dari saham, SBN maupun 'corporate bonds'," katanya dalam pelatihan wartawan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 17 November 2018.

Dody mengatakan tren penguatan rupiah sejak akhir Oktober 2018 ini telah menekan depresiasi mata uang terhadap dolar AS yang sejak awal tahun mencapai 7,14 persen.

Meski demikian, ia menilai pergerakan rupiah saat ini masih berada di bawah fundamental atau "undervalued" karena mata uang masih berpotensi untuk mengalami penguatan lebih lanjut.

"Kalau melihat gambaran fundamental dan 'outlook' seharusnya rupiah tidak melemah. Tapi rupiah tidak sendirian, karena di 'emerging market' lain juga terjadi. Siapa yang bisa menahan 'capital' tidak keluar dari 'emerging market', kalau ada tekanan dari negara maju," ujarnya.

Dody memastikan BI terus melaksanakan mandat untuk menjaga nilai tukar dengan memperbaiki neraca transaksi berjalan yang masih mengalami defisit dan hal tersebut telah dilakukan melalui kenaikan suku bunga.

"Instrumen moneter yang kita lakukan untuk meyakinkan inflasi dan 'current account deficit' terjaga. Kalau terjaga, tentunya kebijakan moneter, posisinya netral. Tapi misalkan inflasi aman, kurs tidak aman, maka suku bunga disesuaikan, karena itu mandat kita," katanya.

Dalam jangka pendek, ia mengharapkan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Cina Ji Xinping pada akhir November 2018 bisa memberikan sentimen positif kepada pelaku pasar keuangan dan pergerakan rupiah secara keseluruhan.

"Feeling saya pertemuan itu hasilnya positif dan bisa menenangkan pasar keuangan. Kalau masih berbalik, artinya tantangan bank sentral dan 'emerging market' masih ada," ujar Dody.

Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan hingga mencapai Rp 14.608 pada penutupan Jumat (16/11), meski pada akhir Oktober 2018 tercatat pada kisaran Rp 15.200, atau terapresiasi sebesar empat persen dalam kurun waktu dua minggu.

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya