Kurs Rupiah di Jisdor Menguat Jadi Rp 14.594 per Dolar AS
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 16 November 2018 14:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat hari ini. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.594 pada 16 November 2018.
Baca: Kata Sri Mulyani Soal Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah
Angka tersebut menunjukkan penguatan 170 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.764 pada 15 November 2018. Sedangkan pada 15 November 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.838 dan kurs beli Rp 14.690.
Angka Rp 15 ribu per dolar AS pertama kali terjadi pada 3 Oktober 2018. Sedangkan pada pergerakan Jumat, 2 November kembali menyentuh Rp 14 ribu.
Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi rupiah menguat hari ini. Reny memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.590 - Rp 14.722 per dolar Amerika Serikat.
"Sentimen terbesar dari hasil RDG BI yang menaikkan suku bunga acuan. Supportnya bisa ke Rp 15.572," kata Reny saat dihubungi Jumat, 16 November 2018.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memprediksi rupiah menguat hari ini. William memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.550 - Rp 14.670 per dolar Amerika Serikat.
"Lanjut sentimen suku bunga, hari ini rupiah diprediksi menguat," kata William.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 November 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75 persen.
"Keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan Bank Indonesia untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat, 16 November 2018.
Perry mengatakan kenaikan suku bunga kebijakan tersebut juga untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik. Hal itu juga untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan.
Simak berita tentang rupiah hanya di Tempo.co