Industri 4.0, Indonesia Butuh 17 Juta Pekerja Melek Teknologi

Kamis, 15 November 2018 18:38 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Melchias Markus Mekeng (kanan) berbicara kepada wartawan, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan dengan masuknya digital ekonomi atau industri 4.0 Indonesia menambahkan 1-2 persen pertumbuhan ekonomi. Menurut dia digital ekonomi akan menciptakan pekerjaan baru yang meningkatkan kemampuan baru. Airlangga mengatakan dari ekonomi digital pendapatan negara bisa bertambah US$ 150-200 miliar sampai 2030.

BACA: Menperin Ungkap 10 Kebijakan Prioritas Hadapi Industri 4.0

"Syaratnya adalah kita perlu tenaga kerja 17 juta tenaga kerja yang tidak buta digital teknologi, tidak buta huruf, buta bahasa Inggris, buta komputer. Yang dibutuhkan melek digital teknologi, coding, melek statistik ini menjadi basis untuk mencapai target 2030," kata Airlangga dalam Tempo Economic Briefing di Ballroom II The Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 15 November 2018.

Airlangga juga mengatakan terdapat lima industri yang dipilih menjadi penggerak industri 4.0. Lima industri itu, kata Airlangga adalah industri makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan kimia.

"Ini adalah industri yang paling merepresentasi 60 industri manufaktur, di mana 60 persen ekspor dan 60 persen tenaga kerja dari sini. Kita pilih karena ini dampak dan biayanya," ujar Airlangga.

BACA: Ini Cara Ideal Pendidikan Tinggi Hadapi Revolusi Industri 4.0.

Hal itu Airlangga sampaikan dalam Tempo Economic Briefing yang mengangkat tema Meningkatkan Daya Saing Indonesia dengan Revolusi Industri 4.0. Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir sebagai pembicara kunci atau keynote speaker acara itu.

Acara juga dihadiri oleh Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, pengamat ekonomi Faisal Basri, dan pelaku industri di bidang telekomunikasi, Arya Damar.

Airlangga juga mengatakan terdapat 10 kebijakan prioritas nasional dalam membuat Indonesia 4.0. Menurut dia 10 kebijakan prioritas tersebut, yaitu, perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standar suistainability, pemberdayaan UMKM, membangun infratruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas sumber daya manusa, pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan.

Berita terkait

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

15 jam lalu

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

6 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

6 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

7 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

11 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

12 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

13 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

14 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

15 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya