Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Cara Ideal Pendidikan Tinggi Hadapi Revolusi Industri 4.0.

image-gnews
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa membuka kegiatan Konferensi Pembangunan Jawa Barat IV dengan tema
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa membuka kegiatan Konferensi Pembangunan Jawa Barat IV dengan tema "Revolusi Industri 4.0: Tantangan & Inovasi untuk Daerah", di Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis, 27 September 2018
Iklan

TEMPO.CO, Jember - Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Nunung Nuryartono mengutip sebuah penelitian di Amerika Serikat ihwal kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang bakal menghapus banyak pekerjaan. Lantas pekerjaan apa yang bakal bertahan di era Revolusi Industri 4.0. ? Bagaimana perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya agar mampu berkompetisi ?

BACA: Menaker Sebut SDM Jadi Tantangan Terberat di Industri 4.0

Pertanyaan ini menjadi diskusi hangat saat kuliah umum bertema Pendidikan Tinggi dan Era Entrepreunership di Era Revolusi Industri 4.0 di hadapan mahasiswa S2 dan S3 Universitas Jember di Gedung Soerachman, Senin, 22 Oktober 2018.

Jawabannya menurut Dekan FEM IPB ini, pekerjaan yang tidak pernah tergantikan oleh kemajuan TIK adalah pekerjaan yang membutuhkan daya inovasi dan kreativitas. Oleh karena itulah tugas perguruan tinggi untuk menyiapkan lulusan yang inovatif dan kreatif.

“Kemajuan dunia TIK mengubah banyak hal di dunia, pekerjaan yang bersifat rutin akan digantikan oleh kecanggihan teknologi internet of thing dan artificial intellegence. Akan banyak pekerjaan yang hilang, namun sebaliknya akan banyak pula peluang pekerjaan baru yang muncul,” tutur Nunung Nuryartono.

Pakar ekonomi pertanian ini lantas menambahkan, kemajuan teknologi TIK juga merambah dunia perguruan tinggi hingga mengakibatkan perubahan luar biasa di semua disiplin ilmu.

“Oleh karena itu perguruan tinggi wajib berubah antara lain dengan mulai merumuskan kembali kurikulum yang kompatibel dengan tuntutan jaman, termasuk mulai mengubah proses belajar mengajar yang selama ini dilakukan, misalnya kuliah tidak hanya berupa tatap muka, namun bisa dilakukan secara daring, termasuk menyediakan co working space bagi mahasiswa dan dosen. Perubahan juga diakibatkan karena mahasiswa dan calon mahasiswa kini adalah generasi Z yang merupakan digital native,” tambahnya.

Namun yang lebih utama, perguruan tinggi dituntut untuk meluluskan mahasiswa yang memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan yang makin sering terjadi. Kemampuan tersebut antara lain meliputi kemampuan menyelesaikan masalah yang makin kompleks, berpikir kritis, kreatif, mampu menjadi manajer yang baik, serta memiliki kemampuan koordinasi yang baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Lulusan perguruan tinggi juga diharapkan harus punya emotional intellegence yang baik, kemampuan menilai dan memutuskan dengan tepat, berorientasi pelayanan, jago negoisasi dan daya kognitif yang fleksibel,” ujar dekan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) ini.

BACA: Bos GE Sebut SDM Sebagai Tantangan Terbesar di Industri 4.0

Nunung Nuryartono berharap, jika kemampuan adaptif tersebut dikuasai oleh lulusan perguruan tinggi, maka prediksi yang dilakukan oleh para pakar ekonomi yang meramalkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor empat bakal terwujud di 2050.

“Indonesia memiliki modal yang kuat untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia, antara lain besarnya jumlah penduduk usia produktif, oleh karena itu perlu kebijakan yang tepat agar jumlah penduduk usia produktif ini benar-benar menjadi bonus demografi bagi Indonesia,”ujar peraih gelar doktor dari Jerman ini.

Sementara itu menurut Direktur Pascasarjana Universitas Jember, Rudi Wibowo, kuliah umum bertema Revolusi Industri 4.0. digelar dalam rangka memberikan literasi kepada mahasiswa khususnya mahasiswa jenjang Pascasarjana.

“Ada tiga literasi yang dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0. yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi humaniora," kata Rusi dalam rilis yang diterima TEMPO, Senin ini. Kedatangan Dekan FEM IPB tersebut diharapkan banyak memberikan pencerahan di bidang literasi humaniora bagi mahasiswa Pascasarjana Universitas Jember.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini 9 Pesan Para Pengusaha untuk Presiden Terpilih 2024

11 Oktober 2023

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar, Wakil Ketua Umum Apindo Eddy Hussy, Sekretaris Umum Apindo Aloysius Budi Santoso, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam, dan Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo Bobby Gafur Umar dalam konferensi pers di Mentara Astra, Jakarta Selatan pada Rabu, 11 Oktober 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Ini 9 Pesan Para Pengusaha untuk Presiden Terpilih 2024

Pengusaha menyatakan presiden terpilih di Pemilu 2024 harus mampu melakukan reformasi struktural terhadap iklim usaha sektoral dan lintas sektoral.


Profil Bukit Algoritma, Proyek Kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang Kini Mangkrak

24 Agustus 2023

Lokasi proyek Bukit Algoritma yang digadang-gadang sebagai Sillicon Valley nya Indonesia di Cikidang, Sukabumi. Google Maps
Profil Bukit Algoritma, Proyek Kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang Kini Mangkrak

Simak profil lengkap Bukit Algoritma, proyek kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang rencananya memiliki konsep mirip Silicon Valley di Amerika Serikat


Kampus Baru ASTRAtech Diresmikan, Direktur Astra: Bentuk Nyata Pendidikan di Era Industri 4.0

22 Mei 2023

(kanan ke kiri) Direktur ASTRAtech Tony H. Silalahi, Ketua Umum Pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu Erlan Krisnaring Cahyono, Direktur Astra Hamdani Dzulkarnaen Salim dalam konferensi pers peresmian Politeknik Astra ASTRAtech di Cikarang, Jawa Barat, Senin, 22 Mei 2023. (TEMPO/Hanifah Dwijayanti)
Kampus Baru ASTRAtech Diresmikan, Direktur Astra: Bentuk Nyata Pendidikan di Era Industri 4.0

Astra melalui Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) meresmikan kampus baru ASTRAtech, institusi pendidikan tinggi vokasi berorientasi industri.


Menperin Targetkan Tahun 2024 Tambah Dua Perusahaan Menjadi Global Lighthouse

14 Maret 2023

Simbolisasi serah terima hibah bantuan penanganan COVID-19 dari Astra kepada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang dilakukan secara virtual dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekjen Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Dody Widodo, Direktur Astra Gita Tiffani Boer didampingi Presiden Direktur PT Tjahja Sakti Motor Anton Kumonty dan Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah. (20/8)
Menperin Targetkan Tahun 2024 Tambah Dua Perusahaan Menjadi Global Lighthouse

Menperin Agus Gumiwang menargetkan ada lima industri dengan label national lighthouse.


241 Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Raih Cum Laude

22 Oktober 2022

Mahasiswa mengikuti prosesi wisuda di Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh, Sabtu, 22 Oktober 2022. (ANTARA/HO/Dok Politeknik Negeri Lhokseumawe)
241 Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Raih Cum Laude

Wisuda mahasiswa angkatan ke-35 tahun ini berjumlah 993 lulusan, terdiri 925 lulusan tahun akademik 2021/2022 dan 68 lulusan TA 2020/2021.


Asosiasi Televisi Siaran Digital: Tidak ada Revolusi Industri 4.0 tanpa Analog Switch Off atau ASO

12 Agustus 2022

Caption:Dr Adyana Slamet Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat. Foto: Istimewa
Asosiasi Televisi Siaran Digital: Tidak ada Revolusi Industri 4.0 tanpa Analog Switch Off atau ASO

ATSD: Pemerintah menggaungkan revolusi industri 4.0, tapi jika analog switch off (ASO) tidak dilakukan, revolusi industri 4.0 tak akan pernah terjadi


XL Axiata Kembali Gelar Akademi Madrasah Digital, Siswa Bikin Solusi IoT

2 Juni 2022

Tim X-Camp dari XL Axiata kembali melakukan pelatihan intensif dunia digital bagi siswa madrasah aliyah (MA) di seluruh Indonesia khususnya terkait IoT. (XL Axiata)
XL Axiata Kembali Gelar Akademi Madrasah Digital, Siswa Bikin Solusi IoT

Program ini dirancang untuk menyiapkan generasi muda dari berbagai madrasah di Indonesia untuk lebih siap menghadapi era revolusi industri 4.0


Samsung Kembali Gelar Training for Trainers untuk Perkuat Kapabilitas Guru

29 Mei 2022

Tresna Yogaswaran guru SMKN 1 Cimahin sedang mengikuti SIC Training of Trainers. (Samsung)
Samsung Kembali Gelar Training for Trainers untuk Perkuat Kapabilitas Guru

Samsung melalui SIC mempersiapkan generasi muda siap kerja melalui pembekalan dasar keahlian digital pada pendidikan vokasi.


Presiden Jokowi Sebut Dunia Hadapi 4 Masalah Saat Ini

1 Maret 2022

Presiden Joko Widodo saat memimpin jalannya Rapat Pimpinan TNI-Polri di Jakarta Timur, Selasa, 1 Maret 2022. Source: Agus Suparto/Fotografer Presiden
Presiden Jokowi Sebut Dunia Hadapi 4 Masalah Saat Ini

Presiden Jokowi menilai dunia saat ini menghadapi empat masalah yang dipicu oleh Perang Rusia Ukraina, pandemi Covid-19 dan revolusi industri 4.0.


Pemuda Pendiri Startup Akan Bahas Teknologi Digital pada KTT Y20

30 Januari 2022

Ketua Indonesia Youth Diplomacy Michael Victor Sianipar usai membahas KTT Youth 20 di Menteng, Jakarta, Sabtu malam, 29 Januari 2022. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Pemuda Pendiri Startup Akan Bahas Teknologi Digital pada KTT Y20

Pemuda yang berkecimpung pada startup dilibatkan pada diskusi KTT Y20 guna membahas teknologi yang dibutuhkan.