JD.Com Gunakan Drone Kirim Barang ke Desa

Senin, 12 November 2018 11:37 WIB

Perusahaan e-commerce asal Cina, JD.Com, mengembangkan teknologi drone untuk mengantar produk mereka ke konsumen di pedesaan di negara itu. Ada puluhan jenis drone yang sudah dioperasikan sejak Oktober 2015. TEMPO/ANTON APRIANTO

TEMPO.CO, Beijing - Perusahaan e-commerce asal Cina, JD.Com, mengembangkan teknologi drone untuk mengantar produk mereka ke konsumen di pedesaan di negara itu. Ada puluhan jenis drone yang sudah dioperasikan sejak Oktober 2015.

Baca juga: Singles Day 2018, Penjualan JD.Com Tembus Rp 273 Triliun

Drone tersebut digunakan ke wilayah yang jaraknya jauh dengan infrastruktur yang kurang memadai. Saat ini drone baru bisa mengangkut barang dengan berat 5-10 kilogram."Dengan drone, kami bisa menghemat banyak waktu tempuh, yang semula dua hari dengan transportasi darat kini bisa hanya beberapa menit saja," ujar Gloria Li, Corporate Vice President JD.Com, Senin, 12 November 2018.

Sejauh ini, drone yang digunakan memiliki daya jelajah antara 30 menit hingga satu jam dengan jarak 5 sampai 30 kilometer. Jumlah barang yang sudah diantar ke konsumen melalui teknologi ini mencapai 120 ribu. Total jarak tempuh pengirimannya sekitar 120 ribu kilometer oleh semua drone yang digunakan.

Menurut Gloria, selain efisiensi waktu, penggunaan drone ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan perusahaannya terhadap konsumen. Drone ini mengirim barang kepada landasan buatan di sebuah wilayah tujuan. Setelah itu barang diantar ke konsumen menggunakan transportasi darat.

Gloria mengatakan, JD.Com tengah mengembangkan teknologi drone yang bisa mengangkut barang dengan bobot lebih berat hingga ratusan kilogram ke berbagai kota dan provinsi di negeri tirai bambu tersebut. Perusahaan retail online yang didirikan pada 2004 itu membuat sendiri drone-drone tersebut. "Ini teknologi yang diandalkan dan hemat biaya untuk menjangkau wilayah yang pemasaran produk kami yang lebih luas," katanya.

Sejumlah model drone yang digunakan JD.Com dipajang di kantor pusat perusahaan itu di Beijing. Bentuknya ada seperti pesawat dengan ukuran kecil, ada yang berbentuk persegi, dan juga yang kotak. Pengoperasian drone dilakukan di stasiun kontrol sejumlah gudang logistik perusahaan tersebut.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

17 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

19 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

2 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya