Sri Mulyani: Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDB 10 - 12 Persen

Jumat, 9 November 2018 11:07 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa terkait pelanggaran kampanye di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat, 2 November 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan edukasi soal perpajakan harus dimulai sejak dini. Dia mengatakan pemahaman dan pengetahuan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran membayar pajak.

Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Alasan Naikkan Pajak Ribuan Barang Impor

Menurut Sri Mulyani, dari proses edukasi tersebut mungkin hasilnya tidak dirasakan saat ini, tetapi dirasakan generasi sesudahnya. "Namun, kalau kami tidak pernah memulai menanam benih kita tidak akan pernah melihat pohonnya dan hasilnya," kata Sri Mulyani dalam pidatonya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018.

Untuk membangun dan menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan pajak, Kementerian Keuangan lewat Direktorat Jenderal Pajak menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia.

Selain itu, Direktorat Pajak memperluas kerja sama pendidikan pajak melalui perjanjian kerja sama dengan Universitas Terbuka, Pusat Data dan Informasi Ilmiah LIPI serta Direktorat Jenderal Pengembangan Riset dan Teknologi.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia mengatakan, dari statistik yang ada, dari 10 orang yang bekerja di Indonesia baru 1 yang terdaftar sebagai wajib pajak. Sedangkan, dari 20 wajib pajak betul membayar pajak hanya 1 orang. Sedangkan, dari 10 wajib pajak, yang menyampaikan SPT hanya 5 orang.

Karena itu, Sri Mulyani menjelaskan edukasi dan peningkatan pemahaman tersebut merupakan salah satu strategi dari lembaganya untuk meningkatkan penerimaan negara dari pajak. Sebab, saat ini potensi penerimaan pajak besar tetapi realisasinya masih tergolong kecil.

Bendahara negara ini menjelaskan, rasio penerimaan pajak dengan PDB masih tergolong kecil. Hanya berkisar antara 10-12 persen dari PDB. Artinya, potensi penerimaan negara dari pajak bisa lebih besar. Apalagi jika melihat perbandingan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara, rasio tersebut masih di bawah rata-rata yakni sebesar 15 persen dari PDB.

"Itu gambaran potensi yang besar. Tapi ada fakta bahwa betapa kita punya banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan kesadaran pajak," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

50 menit lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

6 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

12 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

13 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

1 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya