SKK Migas dan Asosiasi Sepakat Pakai Baja Lokal, Kurangi Impor

Jumat, 9 November 2018 10:44 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi dan The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim menandatangani nota kesepahaman peningkatan penggunaan baja dan besi dalam negeri pada industri hulu migas di Kantor SKK Migas, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) sepakat menggenjot penggunaan besi dan baja dalam negeri pada industri hulu migas. Saat ini, baru 70 persen saja produk dalam negeri yang bisa diserap industri hulu migas sehingga ditutupi dengan produk impor.

Baca juga: Kemenperin Sebut Produksi Baja Domestik Masih di Bawah Kebutuhan

"Kami butuh yang long term (jangka panjang), kalau pengin gampang ya impor saja," kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam penandatanganan kesepakatan antara kedua institusi di Kantor SKK Migas, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018.

SKK Migas menyadari, selama ini ada tiga alasan utama serapan produk besi dan baja lokal di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hulu migas belum maksimal. Pertama, produk dalam negeri belum dapat memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh kontraktor.

Kedua, masih terdapat keraguan dari kontraktor terkait kualitas produk pabrikan dalam negeri. Lalu ketiga, waktu pengiriman material yang kerap tidak memenuhi jadwal proyek.

Ketiga masalah inilah yang akan diselesaikan kedua institusi. SKK Migas akan memberikan daftar dan jumlah besi baja yang dibutuhkan industri hulu. Selanjutnya, para produsen anggota IISIA akan memberikan informasi harga yang wajar kepada SKK Migas.

Amien ingin ada kecocokan harga antara keduanya. "Saya tahu kalau harga terlalu tinggi SKK keberatan, tapi kalau terlalu rendah, produsen justru keberatan. Kami harus cari harga yang wajar, jadi akan dicari faktor penentu harganya," kata dia.

Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa, SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan salah satu syarat utama pasca kesepakatan ini adalah ketepatan waktu pengiriman. Sebab, perhitungan bisnis hulu migas sangat ketat sehingga komponen pendukung seperti baja dan besi tidak boleh datang terlambat.

Nantinya, setelah SKK memperoleh daftar harga dari asosiasi, mereka juga akan melalukan audit agar harga besi dam baja yang dijual benar-benar valid. Selanjutnya, barulah kontraktor di seluruh Indonesia diminta untuk menggunakannya. Ada sejumlah produsen yang terlibat mulai dari PT Krakatau Steel Tbk, PT Bakrie Pipe Industries, hingga KHI Pipe Industries.

Ketua asosiasi, Silmy Karim, memastikan para produsen anggota akan berusaha memenuhi spesifikasi besi dan baja yang dibutuhkan kontraktor. Di sisi lain, Ia berharap moratorium baja dan besi impor bisa dilakukan demi mencapai tujuan ini. "Baja itu mother of industry, kami ingin menyehatkan industri baja nasional, bukan industri impor nasional," kata dia.

Berita terkait

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

4 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

11 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

12 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

12 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

15 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

47 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya