Pengangguran Paling Banyak di Dua Daerah Ini, Ini Kata Bappenas

Kamis, 8 November 2018 17:39 WIB

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan pidato pada diskusi panel tentang Inclusive Urbanization Amid Global Change dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu 13 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro ikut menjelaskan alasan di balik tingginya tingkat pengangguran di Banten dan Jawa Barat. Menurut Bambang, khusus di Banten dan Jawa Barat tingginya tingkat pengangguran di sana karena wilayah tersebut merupakan wilayah dengan tingkat industri manufaktur yang tinggi.

BACA: Agustus 2018, BPS Catat 7 Juta Orang Menganggur

Dengan kondisi tersebut tentu, permintaan tenaga kerja menjadi cukup banyak dengan upah yang relatif tinggi.

"Karena itu wilayah itu menjadi magnet bagi calon pekerja di daerah lain untuk bisa bekerja," kata Bambang saat menjadi pembicara dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat dengan tema Pengurangan Pengangguran di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 8 November 2018.

Survei Angkatan Kerja Nasional atau Sakernas yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada 2018 mencapai 5,34 persen. Angkat TPT tersebut turun sebesar 0,26 persen dari secara year on year dibandingkan Agustus 2017 atau turun dari 40 ribu dari sebelumnya 7,04 juta.

Advertising
Advertising

Data dari BPS juga menunjukkan bahwa tiga daerah yang memiliki angka TPT tertinggi adalah Banten dengan 8,52 persen, Jawa Barat 8,17 persen dan Maluku 7,27 persen. Meskipun tinggi dalam angka tahun ini, jika dibandingkan pada Agustus 2017 masing-masing wilayah tersebut justru mengalami penurunan.

Bambang melanjutkan, ada kemungkinan ketrampilan para calon-calon pekerja yang memilih mencari kerja di Banten dan Jawa Barat tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maupun pabrik yang ada. Akibatnya, para calon-calon pekerja tersebut menjadi pengangguran.

Bambang juga mengatakan bahwa penyebab kedua lokasi tersebut menjadi tertinggi tingkat TPT karena adanya relokasi pabrik-pabrik dari dua lokasi tersebut ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Relokasi pabrik ini terjadi karena upah pekerja di dua lokasi tersebut lebih rendah dibandingkan Jawa Barat dan Banten. Akibat relokasi ini, tenaga kerja yang mencari kerja tak bisa terserap.

Karena itu, mantan menteri keuangan ini mengatakan, bahwa pemerintah daerah perlu memperhatikan angka pengangguran terbuka tersebut. Sebab, kondisi keberadaan kesempatan kerja dan pembentukan tenaga kerja juga menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah.

"Pemerintah daerah perlu memperhatikan angka pengangguran terbuka ini, sebab kewenangan ada di level provinsi," kata dia.


Berita terkait

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

23 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

31 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

40 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

40 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

40 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

Bappenas sebut penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan tahun ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan.

Baca Selengkapnya

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

42 hari lalu

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

43 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

46 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya