Lion Air jatuh, Budi Karya: 85 Persen Kecelakaan Karena Manusia

Rabu, 7 November 2018 07:41 WIB

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa, 6 November 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Kelalaian manusia atau human error disebut-sebut sebagai penyebab di banyak kecelakaan penerbangan. Fakta tersebut terungkap dari perbincangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan pakar penerbangan Ilham Habibie setelah insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, Senin pekan lalu.

Baca : Basarnas: Kelanjutan Evakuasi Korban Jatuhnya Lion Air Diputuskan Besok

"Dia mengatakan bahwa kecelakaan pesawat biasanya disebabkan oleh dua hal, yakni human error dan technical error. Menurut statistik, human error memiliki persentase yang sangat dominan, yaitu 85 persen," ujar Budi sebagaimana dilansir dari Majalah Tempo edisi 5-11 November 2018.

Dalam tragedi Lion Air, Budi belum mau menduga-duga penyebab kecelakaan nahas itu karena Komite Nasional Keselamatan Transportasi sedang menelusuri itu. Namun, Budi mengatakan tipe pesawat yang jatuh itu, yakni Boeing 737 Max 8, adalah tipe anyar dan sangat canggih. Sehingga, bisa saja kompetensi penerbang belum sejalan dengan canggihnya teknologi pesawat tersebut.

"Tapi, sekali lagi, saya tidak mau mendahului investigasi," tutur Budi. Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap sebelas Boeing 737 Max 8 yang beroperasi di Indonesia, Budi mengatakan tak ada masalah dari pesawat-pesawat itu. Kemenhub juga menggelar special audit terhadap Lion Air, baik jenis pesawatnya, prosedur operasi standarnya, organisasinya, maupun awak-awak pesawat dan perangkat-perangkatnya. hasil audit itu nantinya akan dilaporkan kepada KNKT.

Belakangan, pasca kecelakaan itu mengindikasikan adanya human error dalam tragedi itu. Ia merekomendasikan pencopotan terhadap direktur dan pejabat teknik Lion Air. "Saya memberikan suspend kepada Direktur Teknik Lion Air setelah melalui diskusi dengan beberapa pihak," kata dia.

Advertising
Advertising

Pada mulanya, Budi menduga kesalahan berada pada Direktur Operasi Lion Air terkait dengan penerbangan pesawat. Namun, setelah analisis ulang, ia hendak meninjau apakah prosedur operasi standar perawatan dan perilisan pesawat dijalankan secara benar atau tidak.

"Sementara ini, kesalahan jabatan, yakni direktur yang bertanggung jawab atas perawatan dan perilisan pesawat itu," tutur Budi. ia tidak menutup kemungkinan menjatuhkan sanksi lainnya atas peristiwa ini. "Untuk keputusan final, pasti menunggu KNKT."

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, 58 persen kecelakaan pesawat sepanjang 1960 hingga 2015 disebabkan oleh pilot error. Sementara 17 persen disebabkan gangguan pada mesin.

CAESAR AKBAR I CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

Cerita Basuki Hadimuljono Akan Bertetangga dengan Budi Karya di IKN: Bestie..

2 jam lalu

Cerita Basuki Hadimuljono Akan Bertetangga dengan Budi Karya di IKN: Bestie..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau rumah dinasnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa, 7 Mei 2024. Begini ceritanya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

5 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

18 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

1 hari lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya