Keluarga menunjukan foto Riyan Ariandi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 601 rute Jakarta - Pangkalpinang mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 31 Oktober 2017. Pesawat membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin. TEMPO/Subekti.
Jakarta - Humas Lion Air Ramaditya Handoko mengatakan keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 sudah ada yang kembali ke daerahnya masing-masing. Sebab, di hari ketiga pasca insiden tersebut jumlah reservasi kamar di Hotel Ibis Cawang yang menjadi tempat menginap keluarga korban sudah mulai berkurang.
"Trennya berkurang, mereka banyak yang sudah pulang ke rumahnya seperti ke Pangkalpinang, Medan, Padang. Besok juga sudah ada yang flight jam 4," kata dia di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat 13 menit setelah lepas landas. Pesawat itu mengangkut 178 penumpang, 1 Pilot, 1 Co Pilot dan 5 awak kabin.
Menurut data yang dimiliki Lion Air, di hari pertama insiden itu terjadi, ada sekitar 60 kamar yang dipesan untuk keluarga korban. Di hari kedua, kata dia, ada kenaikan menjadi 85 kamar. Sedangkan untuk sore ini sudah berkurang menjadi 50 kamar.
Sore ini, Lion Air telah menyerahkan uang kompensasi memberikan uang kepada keluarga korban sebesar Rp 5 juta. Uang tersebut diberikan untuk berbagai kebutuhan keluarga korban selama menunggu proses evakuasi yang sedang berlangsung.
"Lion Air akan memberikan uang tunggu Rp 5 juta per penumpang, itu diberikan sekali untuk kebutuhan disini," kata Corporate Communications Strategic Danang Mandala Prihantoro.
Sampai saat ini uang tersebut telah diberikan kepada 41 keluarga korban jatuhnya Lion Air. "Akan dibuka sampai besok, 24 jam. Hanya menunjukkan KTP dan KK jika ada," ujar dia.
