Ketinggian Lion Air JT-610 Disebut Tak Stabil Usai Lepas Landas

Selasa, 30 Oktober 2018 07:27 WIB

Tim Basarnas Jawa Barat menyiapkan alat-alat penyelaman untuk pencarian korban di perairan Tanjung Karawang esok. Empat tabung penyelaman didatangkan dari Bandung dan tiba di Pantai Pakis Jaya malam ini, Senin, 29 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mengejar penyebab pasti jatuhnya Pesawat Lion Air berkode penerbangan JT-610 di Teluk Tanjung Karawang, Jawa Barat. Berbekal laporan menara kontrol udara di Jakarta dan citra radar, Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengindikasi bahwa kondisi pesawat tak stabil menjelang kecelakaan.

"Mereka hilang kontak di ketinggian 2.500 - 3.000 kaki, gerakannya naik turun sehingga sulit dipastikan ketinggian akhirnya," ujar Soerjanto di kompleks Bandara Soekarno Hatta, Senin 29 Oktober 2018.

Baca:
Dua Warga Asing Jadi Korban, Ini Daftar Manifes Lion Air JT 610

Lion Air JT-610 dipastikan jatuh saat bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Depati Amir di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Burung besi jenis Boeing 737 Max 800 itu mengangkut total 188 orang, termasuk penerbang dan awak kabin.

Usai lepas landas pada 06.20 WIB, kemarin, pesawat diestimasi tiba pada pukul 07.20 WIB. Namun, komunikasinya dengan Jakarta Air Traffic Controller terputus pada 06.32 WIB.

Menurut Soerjanto, pilot meminta kembali ke landasan alias return to base (RTB) dua menit setelah mengudara. Dia tak menampik bahwa penerbang sempat melaporkan permasalahan teknis, bahkan meminta izin menaikkan ketinggian dari 1.700 kaki ke 5.000 kaki.

Advertising
Advertising

"Nah sekitar 06.30 WIB ketinggiannya berkurang terus dari 5000 kaki sampai akhirnya hilang kontak," ucap dia. "Pilot memiliki Quick Reference Handbook setiap ada masalah teknis, alasan RTB dia pasti ada dalam daftar QRH itu."

Pesawat pun diyakini hancur usai menghantam perairan. Alasan Soerjanto adalah lingkar radius temuan serpihan pesawat yang tak lebih dari 2 kilometer.

Komite, kata dia, masih menginventaris data untuk menentukan penyebab kecelakaan. Manajemen Lion Air dimintai data perawatan pesawat, adapun rekaman komunikasi terakhir pilot dengan menara kontrol akan diambil dari Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau AirNav. "Masa penyelidikan kita juga tergantung kondisi black box saat sudah ditemukan. Kalau masih bagus, butuh 3-5 hari untuk dibuka datanya," kata Soerjanto.

Soerjanto mengaku mendapat laporan awal terkait pengecekan armada yang diterbangkan di rute Jakarta - Pangkalpinang. "Ada daily check, overnight check, dan pre fly check oleh pilot, itu prosesnya dari jam 4 pagi sebelum berangkat. Laporannya satisfied (memuaskan), kok."

Pengamat Penerbangan, Ruth Hanna Simatupang, berpendapat bahwa Lion JT-610 jatuh dalam keadaan menukik, dan menyebabkan badan utama pesawat tenggelam dengan cepat. Kandasnya pesawat bisa dipicu berbagai kemungkinan, mulai dari cuaca, gangguan mesin, bahkan kesilapan pilot. "Salah satu pilot berkewarganegaraan asing, mungkin ada cross-culture untuk menangani masalah di kokpit, tapi kemungkinan itu sangat kecil."

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, memastikan penerbangan JT-610 tak terganggu cuaca. Selain intensitas awan yang sedikit, kondisi angin pada ketinggian antara 5 - 39 ribu kaki di rute pesawat pun tidak kencang. "Tak ada cuaca yang signifikan," kata dia.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meminta masyarakat menunggu proses pencarian korban, termasuk soal pemicu kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Dia enggan mengomentari kabar terkait adanya masalah teknis pada Boeing 737 sebelum kecelakaan. "Itu kabar informal jadi saya belum bisa konfirmasi, beri kami waktu satu hari untuk menjelaskan itu," katanya.

Direktur Operasional Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, memastikan perusahannya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga korban dan menyediakan informasi untuk KNKT. "Kami berkomitmen pada peraturan," ucapnya.

YOHANES PASKALIS PAE DALE | CHITRA PARAMESTI | LARISSA HUDA | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

10 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

11 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

11 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

13 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

13 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

14 hari lalu

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

26 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

32 hari lalu

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

Dibutuhkan minimal 329 pesawat untuk melayani lonjakan jumlah penumpang selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

32 hari lalu

Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

Delapan maskapai menambah penerbangan hingga 2 ribu penerbangan dengan kapasitas mencapai 400 ribu kursi selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya