Ekonom 'Luruskan' Klaim Prabowo soal Ekonomi Hidup Pas-pasan

Jumat, 26 Oktober 2018 15:03 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto menyapa perempuan-perempuan yang hadir dalam acara Deklarasi Emas di Lapangan Stadion Klender, Jakarta Timur, 24 Oktober 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyebut Calon Presiden Prabowo Subianto perlu mendefinisikan terlebih dahulu klausul 'hidup pas-pasan' yang ia gunakan dalam kritiknya. Menurut Faisal, Prabowo juga mesti memaparkan indikator-indikator dari kritiknya itu.

Baca: Prabowo Sebut 99 Persen Masyarakat Hidup Pas-pasan, Ini Kata BPS

"Kalau yang dimaksud pas-pasan adalah orang miskin atau di sekitar garis miskin, maka jelas angkanya bukan 99 persen," ujar Faisal kepada Tempo, Jumat, 26 Oktober 2018.

Faisal berujar definisi yang dikenal dalam statistik menurut Badan Pusat Statistik adalah penduduk di bawah garis kemiskinan, hampir miskin, dan rentan miskin. Berdasarkan data BPS, kata dia, penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan adalah 25,9 juta orang alias 9,8 persen dari total penduduk.

Masih berdasarkan data BPS, penduduk hampir miskin, ujar Faisal, tercatat 20,4 juta alias 8 persen dari total penduduk. Sementara penduduk rentan miskin ada 44,4 juta alias 17 persen. Apabila angka itu dijumlahkan, maka totalnya adalah 34,8 persen.

Prabowo sebelumnya mengatakan 99 persen masyarakat Indonesia berada pada ekonomi pas-pasan. Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara deklarasi emak-emak Binangkit relawan Prabowo-Sandi di Pendopo Inna Heritage Hotel Denpasar, Bali, pada Jumat pekan lalu.

Menurut Prabowo, setelah 73 tahun Indonesia merdeka, yang kaya semakin sedikit dan hanya segelintir orang saja. Ia mengatakan bahwa pernyataannya merupakan data fakta yang diakui oleh Bank Dunia.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira juga ikut membantah pernyataan Prabowo. "Datanya tidak seperti itu," kata Bhima.

Bhima lantas mengutip data BPS mengenai pengeluaran penduduk Indonesia. Berdasarkan data itu, masyarakat diklasifikasikan kepada tiga kelompok, yaitu kategori pengeluaran terbawah, kelas menengah dan paling kaya,

"Sebanyak 40 persen kategori pengeluaran terbawah berkontribusi 17,3 persen terhadap total pengeluaran penduduk. Sementara 40 persen kelas menengah kontribusinya 36,6 persen dan 20 persen penduduk paling kaya kontribusi nya 46,1 persen," kata Bhima.

Kalau yang dimaksud oleh Prabowo sebagai hidup pas-pasan adalah kombinasi orang miskin dan menengah, ujar Bhima, maka totalnya menjadi 53,9 persen. "Jadi bukan 99 persen seperti yang Pak Prabowo bilang."

Berita terkait

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

6 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

6 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

7 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

7 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

7 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

10 jam lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

10 jam lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

10 jam lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

10 jam lalu

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

Menurut Yusril, setelah Prabowo dilantik jadi presiden, ia bisa langsung mengeluarkan Perppu terkait penambahan nomenklatur kementerian.

Baca Selengkapnya