Singapura Gunakan Bus Listrik di Tahun 2020

Kamis, 25 Oktober 2018 16:53 WIB

Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk pertama kalinya hadir dalam Pameran otomotif khusus kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta, 1 Maret 2018. Sedikitnya enam seri truk dan bus terbaru akan diluncurkan di pameran otomotif khusus kendaraan komersial di pameran ini. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Singapura akan menggunakan kendaraan listrik sebagai angkutan umum pada 2020. Otoritas Angkutan Darat Singapura atau Land Transport Authority (LTA) menyatakan ada tiga perusahaan yang akan menjadi pemasok bus listrik dengan nilai kontrak Sin$ 50 juta (Rp 550,3 miliar).

Simak: PLN Sebut Butuh Waktu Lama Agar Listrik Palu dan Donggala Normal

Menurut pejabat LTA, akan ada 60 unit bus, 10 di antaranya bus bertingkat yang akan melayani para komuter. Bus tersebut mulai tiba dan diuji coba pada 2019. "Bus ini akan dilengkapi dengan sistem informasi untuk penumpang (passenger information display systems/PIDS), yang menyediakan informasi audio-visual mengenai rute-rute yang dilaluinya," demikian pernyataan LTA seperti dikutip Channel News Asia, Rabu 24 Oktober 2018.

Ketiga perusahaan pemasok itu adalah BYD, ST Engineering Land Systems, dan Yutong-NARI Consortium. BYD menerima kontrak senilai Sin$ 17 juta untuk pengadaan 20 bus listrik single-deck atau satu tingkat. ST Engineering meraih kontrak Sin$ 15 juta juga untuk 20 bus listrik single-deck. Sedangkan Yutong-NARI menyediakan 10 bus listrik bertingkat senilai Sin$ 18 juta.

LTA menyatakan telah mempertimbangkan berbagai aspek saat mengevaluasi penawaran para pemasok, seperti rekam jejak dan pengalamannya di industri bus listrik, kemampuan teknis, dan kepatuhan terhadap peraturan lokal. Menurut lembaga itu, tiga penawar yang menang telah mengajukan proposal berkualitas tinggi dan kompetitif. "Tender akhirnya diberikan kepada beberapa pemasok untuk menguji berbagai teknologi, termasuk pengisian daya," kata LTA.

Advertising
Advertising

Tahun lalu, parlemen Singapura dan LTA mengumumkan tender pengadaan 50 bus hibrida dan 60 bus listrik. Proyek ini menjadi bagian dari program menyediakan transportasi yang ramah lingkungan. Sebanyak 60 bus listrik hasil tender pertama diproyeksikan untuk membantu pihak berwenang memahami teknis pengoperasiannya, termasuk cara pemeliharaannya. Namun LTA belum mengumumkan wilayah pengoperasian bus tersebut.

<!--more-->

Singapura menjadi salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kendaraan terelektrifikasi (mobil listrik dan hibrida) untuk angkutan umum. Data LTA menyebutkan pada 2010 ada 30 taksi hibrida (memakai mesin bensin dan motor listrik) serta dua bus hibrida diesel yang beroperasi. Tahun lalu jumlah taksi hibrida di Negeri Singa itu sudah mencapai 4.159 unit. Adapun bus hibrida diesel hanya ada tiga unit, ditambah dua unit bus listrik.

Dengan kemajuan tersebut, investor pun melihat Singapura sebagai wilayah yang prospektif untuk mengembangkan industri kendaraan listrik. Kemarin, perusahaan asal Inggris, Dyson, mengumumkan rencana pembangunan pabrik mobil listrik di Singapura. Kepala Eksekutif Dyson, Jim Rowan, mengatakan konstruksi pabriknya mulai dibangun pada Desember mendatang.

Menurut Rowan, Singapura menjadi lokasi yang ideal lantaran memiliki tenaga kerja unggul serta pengalaman dan keahlian di bidang manufaktur. Wilayah ini pun dinilai ideal lantaran terhubung dengan beberapa negara calon pasar strategis di Asia Tenggara. "Singapura memiliki basis biaya yang kompetitif, disertai keahlian dalam hal teknologi. Tempat yang tepat untuk membangun mobil listrik kami," kata dia seperti dikutip CNN Money.

Selama ini Dyson dikenal sebagai produsen peralatan elektronik rumah tangga. Produk terkenalnya adalah penyedot debu atau vacuum cleaner, pengering rambut, kipas angin, dan pemanas udara. Namun Dyson memiliki ambisi tinggi untuk masuk dalam industri kendaraan listrik. Tahun lalu, James Dyson, pendiri perusahaan ini, mengatakan akan terjun dalam kompetisi di pasar mobil listrik. Dia pun menantang pemain besar seperti Tesla Inc.

Dyson pun mengucurkan investasi US$ 2,6 miliar untuk memproduksi mobil listrik pada 2021. Perusahaan ini memiliki 1.100 karyawan di Singapura yang memproduksi motor listrik serta fasilitas produksi di Malaysia.

FERRY FIRMANSYAH

Berita terkait

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

23 jam lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

3 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

3 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Bahas Kerja Sama Energi Hijau hingga Data Center di IKN

4 hari lalu

Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Bahas Kerja Sama Energi Hijau hingga Data Center di IKN

Airlangga Hartarto optimistis hubungan ekonomi kedua negara terus terjalin kuat.

Baca Selengkapnya