Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbincang dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018. Susi mengatakan, penggunaan kacamata diperlukan untuk menutup perban di salah satu matanya yang terdapat bintilan sejak ia mengunjungi Palu pada 30 September lalu. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Bogor - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan Our Ocean Conference (OOC) di Bali pada 29-30 Oktober 2018 akan diikuti 1.900 delegasi.
"Ada 6 kepala negara atau presiden, 1 wakil presiden, 36 menteri yang sudah confirm," kata Susi setelah mengikuti rapat terbatas persiapan OOC 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 22 Oktober 2018.
Dalam rapat terbatas kabinet, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta laporan secara detail terkait dengan penyelenggaraan OCC 2018, yang sudah mepet pelaksanaannya. Jokowi berharap pelaksanaan OCC 2018 ini bisa membuktikan Indonesia sebagai negara besar setelah berhasil menyelenggarakan acara-acara kelas dunia.
Menurut Susi, OCC ini diikuti 200 masyarakat sipil, serta ada banyak organisasi kemasyarakatan lain.
Dia yakin penyelenggaraan OCC ini akan sukses karena Indonesia sudah memiliki pengalaman menyelenggarakan IMF-World Bank di Bali, beberapa waktu lalu.
Susi juga mengungkapkan OCC ke-5 ini akan memprioritaskan beberapa isu, di antaranya area konservasi laut, komitmen mencegah polusi laut dari sampah plastik, perikanan berkelanjutan, hingga pergantian iklim.
Susi berharap pelaksanaan OCC 2018 akan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di bidang kelautan internasional. "Indonesia yang akan menjadi poros maritim harus menunjukkan kepemimpinan di bidang kelautan internasional," tuturnya.
Selain itu, kata Susi Pudjiastuti, penyelenggaraan OCC ini juga akan memberikan keuntungan yang positif terhadap kebijakan-kebijakan kelautan internasional.
